Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusun Tipar Akan Segera Dipasangi Jaringan Pipa Gas

Kompas.com - 17/09/2014, 10:42 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Gas Negara (PGN) akan segera memasang jaringan pipa gas di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Tipar, Cakung, Jakarta Timur. Dengan demikian, rusunawa Tipar akan menjadi rusunawa kedua milik Pemerintah Provinsi DKI yang dialiri jaringan pipa gas, setelah rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

"Akan ada enam blok di rusunawa Tipar yang segera teraliri gas PGN," kata Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Yonathan Pasodung saat dihubungi, Rabu (17/9/2014).

Yonathan menilai, penggunaan gas dari jaringan pipa sangat menguntungkan masyarakat, karena harganya yang lebih murah ketimbang gas dari tabung elpiji. Tak hanya itu, kata Yonathan, pertimbangan lainnya adalah gas dari jaringan pipa dianggap lebih aman.

“Ini akan menjadi contoh bagi masyarakat rusun lainnya, sehingga warga rusun tak perlu lagi menggunakan gas elpiji untuk memasak,” ujar dia.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga telah menginstruksikan agar segera dilakukan penambahan jaringan pipa gas ke rumah susun milik Pemprov DKI. Basuki mengatakan bahwa penggunaan pipa gas ini mengurangi beban biaya hidup masyarakat.

"Orang miskin tidak perlu pakai tabung gas, karena tabung gas itu mahal. Jadi, saya tegaskan ke Dinas Energi untuk menggunakan pipa dan semua rusun harus disambungkan dengan pipa gas," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

PGN telah menjamin konsumennya tidak akan terpengaruh terhadap kenaikan harga gas elpiji. Dia meyakini itu disebabkan karena distribusi gas milik PGN tidak menggunakan tabung gas elpiji, melainkan melalui saluran pipa.

Menurut Irwan, harga gas bumi dari PGN untuk sektor rumah tangga hanya sepertiga dari harga gas elpiji. Ia menjelaskan, apabila satu rumah tangga menghabiskan satu gas elpiji 12 kilogram setiap bulan dengan harga Rp 114.000-125.000, maka dengan jumlah pemakaian yang sama, pengguna gas dari PGN cukup menghabiskan Rp 35.000-40.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com