Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Khawatir" Ada Demo, Ahok Pakai Helm dan Tameng Satpol PP

Kompas.com - 08/10/2014, 14:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Raut muka Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tampak khawatir ketika melihat banyaknya perlengkapan "perang" Satpol PP yang tergeletak di lantai selasar Balaikota, Rabu (8/10/2014).

Ketika itu, Basuki sedang melayani pertanyaan para wartawan. Pria yang akrab disapa Ahok itu juga tampak tidak fokus dalam menjawab pertanyaan. Matanya terus mengarah pada ratusan tameng, pentungan, dan helm yang tergeletak di sana.

Penasaran, Basuki tiba-tiba langsung mendatangi selasar dan mengambil sebuah helm yang tergeletak.

Basuki (B): Ini ada demo lagi ya?
Ajudan Basuki (AB): Enggak Pak, ini hanya antisipasi saja.

Beberapa personel Satpol PP di sana dengan sigap menjelaskan kepada Basuki bahwa mereka hanya mengantisipasi adanya aksi unjuk rasa meskipun pada hari ini tidak ada agenda unjuk rasa.

Ajudan Basuki kemudian memanggil Komandan Peleton Penegakan Hukum Satpol PP DKI Jakarta Wawin Wahyudi.

Komandan Satpol PP (KPP): Ini hanya antisipasi (demo) saja, Pak.

Basuki kemudian mengambil sebuah helm dan pentungan yang ada di sana. Ia tampak memegang dan mengamati helm berwarna hitam bertuliskan Pol PP itu.

B: Tongkatnya mana nih tongkatnya? Harus ada tongkat biar kayak mau perang. Ha-ha-ha.
Pewarta yang meliputnya langsung meminta dan menggoda Basuki untuk memegang tameng serta memakai helm. "Ayo dong Pak, pakai pak helmnya," ujar para pewarta. 

B: Ah enggak cukup sama kepala saya kalau helmnya segini. Ini kalau demo turun terus ke lapangan?

KPP: Kami koordinasi dengan Polda Metro Jaya. Barisan pertama yang menghadang aksi kepolisian, kalau keadaan sudah tidak kondusif, baru kami kerahkan (pengamanan).
B: Latihan pengamanan ini dari mana?
KPP: Kami dapat pelatihan juga bersama Polda Metro Jaya.
B: Kalau helm ini berat ya, Pak. Harganya berapa?
KPP: Iya Pak, ini helmnya beratnya 3-4 kilogram, lumayan juga, kena batu sih tahan, sudah dicoba pas kemarin yang kasus BMW. Kalau harganya kami enggak tahu.

Basuki pun mencoba kekuatan tameng yang biasa dipakai Satpol PP. Ia memakai dan meniru gaya bertahan seakan-akan diserang musuh. Ia menggerakkan kaki dan tameng seperti memukul mundur para massa.

B: Wuih keren ya. Sudah kayak film perang kolosal tamengnya. Sudah ah sudah tua saya. Ha-ha-ha.

Ia langsung menyalami personel Satpol PP di sana dan menuju mobil dinasnya yang telah terparkir di samping selasar Balaikota. Sementara itu, Wawin menjelaskan bahwa jajarannya berjaga untuk mengantisipasi aksi unjuk rasa Front Betawi Rempug (FBR).

"Sebagai back-up kepolisian di ring dua dan ring tiga, seperti kemarin tidak terduga pas FPI. Ada rencana demo, FBR mau demo, mungkin kalau sudah jam segini enggak datang, ya enggak jadi. Polisi sudah ada di depan," kata Wawin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com