Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Angkat Bantah Gayatri Akan Divisum

Kompas.com - 24/10/2014, 14:47 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota keluarga Gayatri Wailissa, Duta ASEAN yang meninggal karena pecahnya pembuluh darah di otak, membantah informasi bahwa gadis 17 tahun itu akan divisum.

Hal tersebut disampaikan saat ia berada di Rumah Duka Heaven, RSPAD Gatot Subroto, Jumat (24/10/2014). [Baca: Setelah Divisum, Jenazah Gayatri Akan Diterbangkan ke Ambon]

"Enggak ada itu. Kami tidak pakai visum-visum begitu," kata Eni, yang mengaku sebagai ibu angkat Gayatri, kepada Kompas.com, siang ini. Dia menyayangkan pemberitaan yang beredar tentang hal tersebut. [Baca: Mengenal Perdarahan di Otak, Penyakit yang Merenggut Nyawa Gayatri]

Namun, di sisi lain, dia menyadari, Gayatri selaku tokoh di dunia pendidikan, yang dengan adanya musibah ini, akan menjadi buah bibir banyak orang. Eni sendiri kenal dengan Gayatri pertama kali saat akan membuat disertasi tentang Ambon.

Eni meminta bantuan Gayatri yang saat itu masih berusia 16 tahun. Dari sana, mereka semakin intens berkomunikasi dan Gayatri menganggap Eni sebagai ibu angkatnya.

"Dia meminta saya jadi anak angkatnya. Siapa yang enggak mau sih, dia anaknya manis begitu," ucap Eni mengenang.

Suasana duka masih menyelimuti salah satu ruang di Rumah Duka Heaven, yang berada di dalam RSPAD Gatot Subroto. Semua anggota keluarga, yakni ayah, ibu, kakak, dan adik Gayatri berada di sekitar jenazah Gayatri yang sudah dibalut kain kafan putih dan dimasukkan ke dalam peti berwarna putih.

Rencananya, jenazah Gayatri akan diberangkatkan ke Ambon, Maluku, dengan pesawat keberangkatan pukul 01.00 pada hari Sabtu.

Namun, mereka akan berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 19.00 dengan menyiapkan segala sesuatu, termasuk membawa serta barang-barang Gayatri yang masih ada di mes TNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com