"Dilihat dari nama-namanya sih saya rasa ada indikasi Presiden Jokowi ingin balas jasa kepada orang-orang yang memenangkan dia ketika pilpres karena banyak nama yang memang membantu dia (Presiden Jokowi) ketika pilpres. Jadi, menurut saya, bagi-bagi kursi menteri di kabinet Jokowi-JK tetap ada, tetapi terlihat lebih samar," ujar Reni, warga Jakarta, Senin (27/10/2014).
Ada juga warga yang cukup puas dengan nama-nama yang duduk di kursi menteri, salah satunya Izatul Fai'zah. [Baca: Kabinet Kerja Bukan "The Dream Team"]
"Bagus yah, apalagi ada delapan perempuan mengisi kursi menteri, soalnya perempuan itu kan lebih peka. Jadi, ya mudah-mudahan ke depannya mereka juga bisa lebih peka dengan permasalahan rakyat Indonesia," ujar mahasiswi yang mengaku sebagai Bendahara Umum
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia di salah satu universitas negeri itu.
Menurut dia, banyaknya nama menteri dari kalangan pengusaha memberi harapan baru, yakni mereka bisa me-manage dengan baik kementerian yang mereka pegang sehingga Kabinet Kerja bukanlah hanya sekadar wacana.
Tidak berbeda jauh dengan Izatul, Dimas, salah seorang pekerja di daerah Harmoni, Jakarta Pusat, juga mengaku cukup puas dengan nama-nama menteri yang ditunjuk oleh Jokowi-JK.
"Dilihat dari pas menentukan nama-nama (menteri) cukup bagus saya rasa, soalnya Jokowi menyerahkan nama-nama itu terlebih dahulu ke KPK dan PPATK. Jadi, mudah-mudahan saja memang tidak ada menteri yang nantinya terjerat korupsi," ujar Dimas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.