Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan PRT Gadungan Beraksi dengan Perencanaan Matang

Kompas.com - 28/10/2014, 16:42 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga tersangka tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang dilakukan dengan modus berpura-pura jadi pembantu rumah tangga (PRT) diduga sudah merencanakan dan akan melakukan aksi serupa.

Mereka adalah Y (40), A (29), dan S (38). Para tersangka sudah tertangkap tangan melakukan pencurian tersebut pada Rabu (22/10/2014) lalu. Namun, pada saat penangkapan, polisi melihat ada persiapan yang dilakukan untuk melancarkan aksi pencurian berikutnya.

"Saat ditangkap, mereka hampir akan melakukan perbuatan yang berulang. Tersangka sudah menawarkan jadi PRT di tempat lain," ujar Direskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (28/10/2014).

Heru menambahkan, modus operandi yang mereka lakukan ialah berpura-pura memasukkan satu orang menjadi pembantu rumah tangga. Dalam kasus ini, tersangka perempuan S yang ditugasi menjadi PRT. [Baca: Pura-pura Jadi PRT, Komplotan Ini Mencuri Harta Majikannya]

Sementara itu, Y diketahui berperan sebagai yang memiliki ide dan merencanakan pencurian. Y pula-lah yang mengajak A dan S melakukan pencurian dan membagi hasil curian tersebut. Kemudian, A bertugas pada hari pencurian dilakukan, yakni Sabtu (11/10/2014) pukul 22.00 WIB.

A yang merusak pintu kamar majikan S dan yang mengangkut barang-barang berharga korban. Y dan A mulai beraksi setelah mendapatkan laporan dari S, yang menjadi pembantu di rumah korban.

S dikatakan membuat gambaran situasi dan kondisi di rumah tersebut, lalu melaporkan informasi itu kepada Y dan A. Ketiganya pun mendapatkan hasil curian dengan pembagian yang diatur oleh para tersangka.

Total hasil curian diperkirakan sebesar Rp 100 juta, dengan rincian tiga smartphone, beberapa macam perhiasan dan berlian, dua notebook dan laptop, dua jam tangan, dan uang tunai sebesar Rp 2.000.000.

Sebagian barang curian itu semua juga sudah dijual oleh Y dengan harga Rp 3.500.000 untuk dibagi-bagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com