Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Blok Rusun Daan Mogot Ditargetkan Penuh pada Desember

Kompas.com - 03/11/2014, 17:43 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sampai hari ini, penghuni di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Daan Mogot, Jakarta Barat, belum semua tinggal di unitnya masing-masing. Dari tiga blok yang telah dibuka untuk umum, yakni Blok B, C, dan D, baru sekitar sepertiga penghuni yang benar-benar tinggal di sana.

"Belum semua, baru sekitar 80 orang," ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Rusun Wilayah II (Jakarta Barat dan Jakarta Pusat) Zainuddin kepada Kompas.com, Senin (3/11/2014).

Zainuddin menambahkan, tidak ada target kapan semua penghuni yang telah didata sebelumnya untuk tinggal di unit miliknya.

Namun, dia mengharapkan sebelum berganti tahun, setidak-tidaknya tiga blok tersebut bisa dihuni semuanya. "Maksimal Desember ini, mudah-mudahan sudah penuh," ucap dia.

Salah seorang petugas keamanan di Rusun Daan Mogot, Budiyanto, mengungkapkan bahwa belum semua warga pindah ke rusun karena masih ada masa kontrak di tempat tinggal sebelumnya yang belum selesai. [Baca: Penghuni Rusun Daan Mogot Keluhkan Air yang Kotor]

Kebanyakan warga yang mengontrak juga sudah membayar biaya tersebut selama setahun penuh. "Masih belum (pindah semua). Ada yang hanya taruh barang dulu di sini (rusun), tetapi masih tinggal di kontrakannya. Kontrakannya belum habis soalnya," kata Budiyanto di Rusun Daan Mogot.

Dari pantauan, belum semua unit di Blok B, C, dan D ditempati. Ada beberapa unit rumah yang terkunci rapat, tetapi terlihat dari jendela sudah ada barang seperti lemari, rak sepatu, meja, kardus berisi baju, dan sebagainya.

Rusun Daan Mogot telah dibangun dari Oktober 2013 lalu. Terdapat total delapan blok rusun dan sebuah masjid yang cukup besar di dalam kompleks rusun. Masing-masing rusun memiliki enam lantai, termasuk lantai dasar.

Untuk lantai dasar, tidak dibangun unit karena digunakan sebagai sirkulasi udara. Dalam satu lantai, ada 16 unit seluas 7,2 x 4,8 meter persegi. Untuk satu unit dilengkapi dengan dua kamar tidur, satu kamar mandi, balkon, dan ruang keluarga.

Tempat ini disiapkan sebagai tempat relokasi warga dari Waduk Pluit dan Kali Grogol. Rusun Daan Mogot sebelumnya ditargetkan selesai pada September 2014. Tidak hanya itu, Rusun Angke Tambora di Jakarta Barat juga seharusnya selesai bersamaan dengan Rusun Daan Mogot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com