Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Otak Kita Itu Masih Otak Proyek

Kompas.com - 14/11/2014, 14:17 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama geram mendengar laporan mengenai adanya taman yang dibangun di Jalan Susilo Raya dan Jalan Rawa Bahagia, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Basuki menginstruksikan para pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat untuk membongkar taman trotoar itu. Bahkan, lanjut dia, pejabat Pemkot Jakbar dan Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Barat "bermain" dalam proyek tersebut.

"Sudah saya suruh bongkar, enggak benar itu. Lurah, camat, sudin yang punya proyek sama kerjakan (taman) itu," kata Basuki, di Balaikota, Jumat (14/11/2014).

Basuki mengaku, hingga saat ini, pejabat DKI tak bisa dipisahkan dari "permainan" proyek dengan anggaran fantastis. Padahal, lanjut dia, proyek itu tidak berfungsi untuk warga Jakarta dan bukan merupakan prioritas.

Banyaknya proyek yang "tidak jelas" itulah yang membuatnya mencoret satu per satu anggaran tersebut. Karena itu, sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) yang muncul di APBD DKI pun jumlahnya tinggi sebab banyaknya anggaran yang tidak terserap dan tidak terpakai.

"Makanya, otak kita itu masih otak proyek. Dinas PU misalnya, jalan sudah bagus ditimpa beton alasannya karena menghindari genangan. Kami enggak mau begitu lagi, coret saja anggarannya, untuk yang taman ini, saya sudah tegur lurah camatnya," kata Basuki.

Sekadar informasi, trotoar di Jalan Susilo Raya dan Jalan Rawa Bahagia, Grogol, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, ditanami pepohonan. Padahal, trotoar tersebut baru saja diperbaiki.

Trotoar sepanjang 500 meter dengan lebar satu meter setengah itu bagian tengahnya ditanami pepohonan jenis palem botol dan akasia. Pohon-pohon tersebut dibuatkan wadah seluas 1 x 1 meter menggunakan tembok semen dan tidak memberi ruang bagi pejalan kaki.

Gundukan tanah merah yang digunakan untuk mengisi wadah pepohonan itu dibiarkan di badan jalan sehingga ketika hujan tanah tersebut meleber ke jalan.

Lurah Grogol Abdul Latief mengakui jika pembangunan taman di trotoar itu banyak menuai protes warga lantaran warga merasa aktivitasnya terganggu. Ia akhirnya terpaksa menghentikan pembangunan taman tersebut.

"Sementara ini, kami hentikan dulu pengerjaannya sampai dapat penjelasan dari Sudin Pertamanan mengenai konsepnya dan apakah memang diizinkan trotoar dibangun taman," kata Latief.

Sementara itu, Kasudin Pertamanan Jakarta Barat Djauhar Arifin menjelaskan, penanaman pohon di atas trotoar itu merupakan upayanya melakukan penataan wilayah.

Ia membantah jika pembangunan tersebut mengganggu pengguna jalan. Selain itu, kata Djauhar, penanaman pohon itu juga bertujuan untuk mengusir pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berdagang di atas trotoar tersebut.

"Kami akan koordinasi dengan pihak kelurahan agar penanaman pohon tersebut dapat terus dilaksanakan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com