Prasetyo yakin, masukan dari Djarot akan membuatnya bisa dengan segera membentuk alat kelengkapan yang sampai saat ini tak kunjung terbentuk.
"Saya pernah jadi anak buah beliau. Tadi kita kangen-kangenan di dalam. Beliau juga memberikan satu informasi yang sangat baik dengan pembentukan alat kelengkapan Dewan," kata Prasetyo seusai bertemu dengan Djarot, di Gedung DPRD DKI, Jumat (5/12/2014).
Meski demikian, Prasetyo enggan untuk merinci masukan dari Djarot itu. Namun, ia yakin masukan dari Djarot akan membuat hubungan antara Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat akan semakin mencair.
"Ya isinya banyaklah yang kita komunikasikan dengan sangat positif sekali antara KIH dan KMP," ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Lebih lanjut, Prasetyo mengatakan bahwa sampai saat ini proses pembagian alat kelengkapan di DPRD masih berlangsung. Kemungkinan besar lima fraksi dengan kursi terbanyak akan mendapat jatah satu ketua komisi.
"Keputusannya, hari Senin baru ajukan paripurna. PDI-P, Gerindra, PKS, PPP, dan Demokrat masing-masing mendapat kursi ketua komisi. Itu sudah diketok," papar dia.
Sebagai informasi, hingga kini alat kelengkapan di DPRD DKI belum juga terbentuk, empat bulan setelah pelantikan mereka yang dilaksanakan pada 25 Agustus yang lalu.
Hal itu diakibatkan pandangan masing-masing fraksi besar yang punya penafsiran sendiri tentang jatah kursi pimpinan fraksi yang harusnya mereka terima.
Saat ini di DPRD DKI ada lima komisi, yakni komisi A, B, C, D, dan E. Komisi A adalah komisi yang membawahi bidang pemerintahan, Komisi B untuk perekonomian, Komisi C untuk keuangan, Komisi D untuk pembangunan, dan Komisi E untuk kesejahteraan sosial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.