Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kenapa Harus Anak Saya?"

Kompas.com - 29/12/2014, 13:45 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nining (47) tak pernah menyangka ia akan kehilangan anak perempuan satu-satunya dengan cara mengenaskan. Citra Mentari (16) anak keempat dari lima bersaudara meninggal tertabrak kereta di perlintasan rel Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat, Minggu (28/12/2014) malam.

"Citra itu anak yang baik, jarang keluar rumah. Sekalinya keluar main kok begini? Kenapa harus anak saya?" ujar Nining tersedu-sedu saat ditemui di kediamannya di kawasan Menteng Wadas Timur, Senin (29/12/2014). [Baca: Izin Pergi ke Bazar, Citra Pulang Tertabrak KRL]

Cerita pun mengalir dari mulut wanita berkerudung hitam ini. Menurut dia, Citra adalah anak yang berbakti dan rajin membantu orangtua. Meskipun hanya membantu pekerjaan rumah sederhana, namun itu sangat berarti bagi istri pekerja bangunan ini.

"Mungkin karena anak perempuan satu-satunya kali ya, jadi rajin bantu-bantu emaknya. Dia setiap tiga hari sekali mencuci, terus menyeterika, nurut sama orangtua," kata Nining.

Pada malam sebelum kepergiannya pun, siswi kelas 1 SMK YPK Manggarai itu masih sempat mencuci piring sehabis makan bersama keluarganya. "Habis itu dia mandi, salat magrib, terus izin mau nonton bazar," ujar Nining.

Citra kemudian dihampiri Novi Ayuningdya, teman sekolahnya sekaligus tetangganya untuk berjalan kaki menuju bazar bersama-sama. Namun di perjalanan pulang mereka malah tertabrak kereta yang diduga merupakan kereta rel listrik (KRL) commuter line dari arah Manggarai menuju Tanah Abang.

Di lokasi kejadian, Citra dan Novi juga bersama dengan ketiga teman lainnya yaitu HA, AA, dan IS. Ketiganya saat ini masih diperiksa kepolisian sebagai saksi. Nining mengaku menerima kabar soal putrinya itu dari warga Menteng Tenggulun.

Saat itu juga suami dan anak-anak laki-lakinya bergegas ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo karena putrinya dilarikan ke sana. Saat dibawa ke RSCM, Citra sudah tidak bernyawa. Bahkan kondisi fisiknya sangat mengenaskan.

Jenazahnya pun dimandikan dan dikafankan langsung di RSCM, kemudian pagi tadi kebumikan di Pemakaman Kober yang tidak jauh dari rumah keluarganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com