Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Ingatkan Pejabat DKI, Keledai Tak Akan Terantuk Batu yang Sama

Kompas.com - 08/01/2015, 10:41 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berkunjung ke kantor Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat, Kamis (8/1/2015), dalam rangka silaturahim dan menyamakan visi-misi. Tiba sekitar pukul 08.30 WIB, Djarot langsung disambut Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi beserta seluruh jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Pada awal acara, Anas memperkenalkan seputar Jakarta Barat dan memaparkan masalah-masalah yang sering dialami, antara lain masalah banjir, permukiman kumuh, pedagang kaki lima, dan kemacetan. Anas pun sering menyebutkan soal aliran dana anggaran yang macet sehingga semua program untuk menanggulangi masalah tidak berjalan dengan maksimal.

Setelah Anas selesai memaparkan masalah dan program-programnya di Jakarta Barat, Djarot menanggapi bahwa semua pejabat DKI pertama-tama harus bisa berinisiatif dulu untuk bekerja. Inisiatif ini juga berhubungan dengan kebiasaan saling menunggu yang menurut Djarot membuat sebuah pekerjaan menjadi terhambat.

"Kalau misalkan ada kali yang diduduki, PKL (pedagang kaki lima) yang enggak karuan, itu tanggung jawab siapa? Kalau saya yang jadi lurah atau camatnya, saya bilang, saya yang bertanggung jawab. Jadi, kita harus jaga yang sudah kita tertibkan, jangan dibiarkan, harus inisiatif," tutur Djarot dengan ekspresi yang serius.

Dia menambahkan, jika ada suatu masalah yang sengaja dibiarkan sampai bertahun-tahun, maka pejabat atau orang yang bertanggung jawab tersebut sama saja dengan mengulang-ulang kesalahan yang sama. Bila berbuat salah terus-menerus, kata Djarot, orang itu tidak lebih bodoh dari keledai.

"Keledai saja tidak akan terantuk pada batu yang sama lebih dari dua kali," kata Djarot.

Mantan Wali Kota Blitar itu juga menegaskan, para pegawai negeri sipil (PNS) harus menerima konsekuensi, seperti bersedia ditempatkan di mana saja dan harus mau bekerja di bidang apa saja seperti yang diperintahkan. PNS juga, ujar Djarot, tidak boleh merasa paling hebat sendiri. Pejabat pun harus memiliki semangat melayani masyarakat.

Ujian hidup bagi PNS, menurut Djarot, adalah ketika dia ditempatkan pada sebuah kekuasaan. Dia pun menantang apakah para PNS yang telah mendapatkan jabatan bisa membuat birokrasi dan pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih baik, tanpa berusaha untuk memperkaya diri.

Djarot datang ke kantor Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat ditemani oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah; Asisten Bidang Pemerintahan DKI, Bambang Sugiyono; Kepala Biro Tata Pemerintahan DKI, Irmansyah; dan para staf. Setelah berada di tempat ini, Djarot akan melanjutkan silaturahim ke kantor Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com