Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PNS DKI Ini Anggap Keterlambatan Gaji Terus Berulang Setiap Tahun

Kompas.com - 08/01/2015, 17:05 WIB
Nur Azizah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembayaran gaji pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalami keterlambatan. Sekitar 72.000 PNS DKI baru menerima gaji hari ini, Kamis (8/1/2015). Seharusnya gaji itu dibayarkan pada 1 Januari.

Keterlambatan ini rupanya tak mengagetkan beberapa PNS DKI. Sebab, mereka menganggap keterlambatan itu sudah sering terjadi, bahkan terus berulang setiap tahun.

Salah satu PNS DKI yang mengaku selalu terjadi keterlambatan gaji setiap tahun adalah Setiyanto Setiyanto. Ia menilai, hal tersebut lantaran pergantian tahun dan tutup buku.

"Setiap tahun memang terlambat. Kalau tahun ini mungkin karena ada lelang jabatan yang dilakukan Pak Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama)," ucap Sekertaris Kelurahan Gelora Bung Karno itu, Kamis (8/1/2015).

Sama halnya dengan Setiyanto, Dian Permata Sari juga tak terlalu kaget dengan kabar telatnya pembayaran gaji PNS DKI Jakarta. Dian mengaku, keterlambatan pembayaran gaji sudah menjadi hal yang lumrah. [Baca: Kepala BPKD: Terlambat Tiga atau Empat Hari Saja, PNS DKI Itu Manja]

Meski demikian, Dian berharap gaji bisa 'cair' sesuai dengan waktunya. Gaji tersebut bisanya digunakan Dian untuk membayar keperluan sekolah anak dan memenuhi kebutuhan hidupnya. "Jangan telat melulu lah. Kami (para PNS) ingin gaji turun tepat waktu," kata wanita yang sudah lima tahun menjabat PNS DKI.

Keterlambatan pembayaran gaji PNS juga berdampak pada kehidupan Suradi. Pria yang sudah Sembilan tahun menjabat sebagai staf di Kecamatan Kebayoran Baru. Suradi mengaku sangat bergantung pada gaji tersebut.

"Ya, kalau yang punya simpanan sih enggak pusing. Kalau yang tidak punya tabungan lagi bagaimana?" ujarnya saat ditemui di Kantor Kecamatan Kebayoran Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com