Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyoman Nuarta Menjawab "Misteri" Jumlah Kuda di Patung Arjuna Wijaya

Kompas.com - 12/01/2015, 06:26 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama ini, cukup banyak warga Jakarta yang bertanya, berapa banyak kuda yang menarik kereta yang dinaiki Arjuna di Patung Arjuna Wijaya. Apalagi, terdapat perbedaan struktur antara sebagian patung kuda, dengan sebagian lain di patung yang terletak di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, tepatnya di depan Menara Indosat.

Apabila diamati, sebagian patung memperlihatkan bentuk kuda dengan bagian tubuh yang utuh. Namun, sebagian lagi ada kuda yang bagian tubuhnya transparan. Ini menjadikan jumlah kuda sulit dihitung.

Tapi menurut perancangnya, Nyoman Nuarta, jumlah kuda yang ada pada Patung Arjuna Wijaya ada delapan ekor.

"Jumlahnya delapan, yang lainnya bayangan," kata dia saat prosesi pembukaan kembali Patung Arjuna Wijaya pasca renovasi, Minggu (11/1/2015).

Nyoman menjelaskan, Patung Arjuna Wijaya berlatar belakang perang Baratayuda yang mempertemukan kubu Pandawa melawan kubu Kurawa. Patung itu sendiri menggambarkan Arjuna dan Batara Kresna yang sedang menaiki kereta kuda. Keduanya berasal dari kubu Pandawa.

Menurut Nyoman, Patung Arjuna Wijaya merupakan patung yang menyimbolkan bahwa hukum harus ditegakan tanpa pandang bulu. Hal itu dilatarbelakangi cerita patung yang menggambarkan pertempuran Arjuna melawan Adipati Karna yang notabene saudaranya sendiri.

"Arjuna pada awalnya ragu karena yang dilawan adalah saudaranya sendiri. Tapi dia harus menentukan sikap, demi kebaikan orang yang lebih banyak, dia harus mengalahkan Adipati Karna yang berdiri di pihak Kurawa," tuturnya.

Prosesi pembukaan kembali Patung Arjuna Wijaya pasca-renovasi dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama. Dengan didampingi Nyoman dan jajaran direksi BanK OCBC selaku pihak yang melakukan renovasi, Ahok menekan tombol yang dibarengi dengan menyemburnya air mancur.

Pasca renovasi, patung mengalami beberapa perubahan, diantaranya adanya penambahan bayangan gerak kuda, perbaikan instalasi air mancur, dan penempatan tempat untuk berpose di bagian depan patung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com