Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Berharap APBD DKI 2015 Bukan "APBD Pencitraan"

Kompas.com - 13/01/2015, 07:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menilai, angka Rancangan Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2015 sebesar Rp 73,08 triliun masuk akal. Menurut dia, angka itu tidak terlalu melonjak jika dibandingkan APBD tahun sebelumnya.

Taufik mengatakan, sudah seharusnya nilai APBD disesuaikan dengan kemampuan daerah dalam menyerap pendapatan. APBD kali ini, kata dia, jangan lagi "APBD Pencitraan" seperti yang terjadi pada tahun 2014. APBD 2014 dinilai Taufik terlalu muluk dan pada akhir tahun target tak terpenuhi karena kurangnya pendapatan asli daerah (PAD).

"Kemarin defisit, PAD-nya enggak tercapai. Jadi jangan lagi cerita soal APBD yang naik melambung, padahal enggak sanggup, tidak realistis. Lebih baik kita memberikan sesuatu yang pasti ke publik. Jangan lagi APBD pencitraan," kata dia, seusai penyampaian pidato Gubernur DKI mengenai RAPBD 2015, di Gedung DPRD DKI, Senin (12/1/2015).

Sebelumnya, DPRD DKI telah menyepakati RAPBD sebesar Rp 73,08 triliun yang diajukan oleh Pemprov DKI. Jumlah tersebut turun dari pengajuan sebelumnya yang mencapai Rp 77 triliun, atau melonjak sekitar Rp 5 triliun dari APBD 2014 yang jumlahnya mencapai Rp 72,9 triliun.

"Tadinya minta Rp 77 Triliun, itu terlalu menghayal. Jangan menghayal karena rakyat butuh kepastian. Tahun 2014 Itu banyak menghayalnya, lho. Bikin ini, bikin itu, tapi akhirnya tidak tercapai," ujar Taufik.

Pada 2014, jumlah PAD DKI Jakarta hanya mencapai Rp 52,17 triliun, atau defisit sekitar Rp 20 triliun dari APBD 2014 yang ditetapkan sebesar Rp 72,9 triliun. Penyebab defisit karena adanya beberapa pajak daerah yang tidak sesuai dengan yang ditargetkan. Pajak daerah tersebut di antaranya meliputi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang hanya terealisasi Rp 49 triliun dari target Rp 51 trilun; pajak hotel yang hanya terealisasi Rp 1,3 trilun dari target 1,4 triliun; dan pajak restoran yang hanya terealisasi Rp 1,8 triliun dari target Rp 2 triliun.

Nilai APBD DKI 2014 sendiri mengalami pelonjakan drastis dari nilai APBD 2013 yang ditetapkan sebesar Rp 41 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com