Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Polisi dan Pegadaian di Antara Bangunan Liar Pinggir Rel di Lenteng Agung

Kompas.com - 27/01/2015, 14:43 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tak hanya kios-kios yang digunakan untuk berdagang, kantor polisi Sub Sektor Lenteng Agung juga menjadi salah satu bangunan yang tergolong liar karena berdiri di pinggir rel kereta Jakarta-Bogor, di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Selain kantor polisi, bangunan non-niaga lainnya yang ada di lokasi tersebut adalah kantor Pegadaian Lenteng Agung. Pantauan Kompas.com, Selasa (27/1/2015), bangunan kantor polisi Sub Sektor Lenteng Agung dan kantor Pegadaian Lenteng Agung belum terlihat akan dibongkar.

Selain dua bangunan tersebut, ada beberapa kios lainnya, yang masih sejajar dengan dua bangunan itu, juga masih tampak berdiri kokoh. Bangunan-bangunan tersebut berlokasi hanya beberapa meter dari Stasiun Lenteng Agung.

Hal itu tentu berbeda dengan kondisi puluhan kios lainnya di sekitar lokasi tersebut yang hanya tersisa puing, setelah dibongkar oleh pemiliknya. PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah memberikan tenggat waktu dari 21 Januari sampai dengan 27 Januari agar para pemilik bangunan membongkar sendiri bangunannya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Humas Daops I PT KAI Bambang Prayitno menegaskan bahwa mereka tidak akan tebang pilih dalam menertibkan semua bangunan liar yang berdiri di atas lahan milik PT KAI. [Baca: Kios-kios Pinggir Rel di Lenteng Agung Dibongkar]

Karena itu, kata Bambang, PT KAI akan tetap menertibkan bangunan-bangunan tersebut. "Kita beri batas sampai hari ini. Kalau memang belum dibongkar, kita yang akan membongkar," ucap dia Selasa siang.

Situasi di kantor polisi Sub Sektor Lenteng Agung sendiri tampak sepi. Tak ada satu pun petugas yang ada di tempat. Pintu kantor juga terlihat tutup. Hal yang sama juga terjadi pada kantor Pegadaian Lenteng Agung.

Seperti diberitakan sebelumnya, saat ini PT KAI tengah berupaya membersihkan pinggir-pinggir rel kereta dari Jakarta sampai ke Bogor dari bangunan liar. Selain jalur Jakarta-Bogor, rute-rute rel Daop I PT KAI lainnya juga akan dibersihkan, misalnya lintas Jakarta-Tangerang, Jakarta-Merak, Jakarta-Bogor, dan Sukabumi.

Dilakukannya pembersihan bertujuan untuk menciptakan pemandangan kota yang lebih indah dan untuk mempermudah kinerja masinis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com