Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Jakarta Menuju Masa "Expired"

Kompas.com - 11/02/2015, 14:24 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Jakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia sudah sering terkena bencana, seperti banjir dari tahun ke tahun. Semua upaya telah dilakukan, tetapi banjir tetap terjadi.

Pembangunan infrastruktur juga sudah gencar dilaksanakan. Dari tahun ke tahun, selalu ada pembaharuan program dan langkah antisipasi banjir di lapangan. Namun, pembangunan itu memiliki masa bertahan dalam jangka waktu tertentu.

"Seperti apa pun infrastruktur yang dibangun, pasti akan punya masa final atau expired-nya," kata Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bambang Surya Putra kepada Kompas.com, Rabu (11/2/2015).

Bambang menjelaskan, salah satu pembangunan yang sering dilaksanakan dan hampir expired adalah peninggian jalan. Jakarta telah mengalami peninggian jalan beberapa kali, tetapi akhirnya selalu kembali turun dan terendam banjir.

Muka tanah di Jakarta turun 18 sentimeter per tahun. Hal tersebut beriringan dengan pembangunan di Jakarta yang semakin banyak. Pembangunan tersebut sebagian besar menggunakan dasar aspal atau beton sehingga membuat tanah tidak menyerap air lagi.

Sama halnya dengan proyek turap di sungai atau kali. Menurut Bambang, setiap kali ada penurapan, lama-kelamaan air di kali akan kembali meninggi sehingga perlu normalisasi dan penurapan lagi. Sementara itu, masyarakat yang terlalu sering membuang sampah di kali masih jadi penyebab utama pendangkalan kali.

Genangan pun tidak akan bisa sepenuhnya menghilang dari Jakarta. Namun, genangan bisa cepat diantisipasi dengan pompa. Pompa ini berfungsi memindahkan air ke saluran-saluran, untuk kemudian diarahkan ke waduk dan berujung ke laut.

"Ya, kalau ngomong tergantung apa enggak, Jakarta sangat tergantung pada pompa. Seumur hidup di Jakarta harus pakai pompa," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com