Taufik mengatakan, Bestari Barus, Ketua Fraksi Partai Nasdem, bersikap nyeleneh. Dia dianggap keluar dari kesepakatan bersama anggota DPRD DKI yang mempermasalahkan dokumen RAPBD DKI 2015 dengan merapat ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (Baca: Hadiri "Input E-budgeting", Bestari Barus Ditegur Anggota DPRD Lain)
Taufik juga mengatakan, perseteruan tersebut karena perbedaan pendapat yang terjadi di internal anggota Dewan. Sebagian anggota Dewan menginginkan perda APBD terbit. Sebagian lagi menginginkan pergub dikeluarkan sebagai tanda penggunaan APBD tahun lalu. (Baca: "Kalau Nasdem Dipuji Ahok, yang Lain Enggak Usah Cemburu dan Marah")
Menurut Taufik, mayoritas anggota DPRD lebih memilih untuk dikeluarkan pergub. Hal ini, kata Taufik, merupakan bukti konsistensi anggota Dewan yang sejak awal menolak APBD DKI versi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. (Baca: Setelah Bestari, Ketua DPRD Masuk ke Ruangan Ahok)
"Kan kita mesti konsisten dengan suara kita. Kita bilang ini (APBD DKI 2015) malaprosedur," ujar Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.