Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara "Triomacan2000": Dakwaan Tidak Jelas

Kompas.com - 23/03/2015, 19:22 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim kuasa hukum admin @TM2000back, Raden Nuh, Edi Syahputra, dan Koeshardjono, menilai dakwaan yang diajukan oleh tim jaksa penuntut umum tidak berdasar. Hal itu mereka nyatakan setelah mendengar pembacaan dakwaan pada Senin (23/3/2015) siang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Junaidi, salah satu kuasa hukum tersangka, mengungkapkan, dakwaan tersebut tidak memiliki sumber hukum yang jelas. Oleh karena itu, mereka akan mengajukan keberatan kepada hakim atas kasus yang menjerat klien mereka.

"Jaksa tidak jelas, dakwaan tidak jelas. Seharusnya dalam dakwaan dijelaskan siapa yang melakukan, detail, bukan secara umum seperti ini. Kami akan sampaikan dalam keberatan," ujar Junaidi. [Baca: Admin Akun "Trio Macan" Didakwa Lima Pasal]

Persidangan terdakwa Raden Nuh, Edi Syahputra, dan Koeshardjono hari ini berlangsung selama satu setengah jam. Dalam persidangan ini, jaksa penuntut umum menyampaikan lima dakwaan atas trio ini.

Salah satunya adalah dugaan pencemaran nama baik atas Abdul Satar, salah seorang petinggi perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Namun, tim kuasa hukum @TM2000back menyayangkan tuduhan pencemaran tersebut.

Menurut Afriady Putra yang juga termasuk dalam tim kuasa hukum, dugaan pencemaran tersebut hanya berdasarkan UU Pers, bukan UU Pidana.

Ia menambahkan, pengacara yang datang dalam persidangan itu adalah bentuk dukungan mereka kepada Raden Nuh dkk untuk mendapat kepastian hukum.

"Klien kami sebenarnya ingin mengungkapkan siapa perampok negeri ini, tetapi malah dibungkam. Banyak uang yang telah dirampok. Kami dan lawyer lain membela karena menyuarakan demokrasi, banyak ketidakpastian hukum di dalam dakwaan tersebut," ucap Afriady Putra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com