Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Tak Tahu Wilayahnya Banjir 5 Hari, Pejabat Cipulir Tak Punya Empati

Kompas.com - 26/03/2015, 05:07 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah meminta Wali Kota Jakarta Selatan Syamsudin Noor untuk memberi peringatan kepada Lurah Cipulir dan Camat Kebayoran Lama karena membiarkan kawasan Cipulir terendam banjir selama lima hari ini.

Menurut Basuki, Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan Deddy Budiwidodo juga tidak memperhatikan keadaan tersebut.  "Ya masak wilayah Anda terendam banjir lima hari tidak tahu. Terendam banjir sejam pun anda harus tahu kalau di wilayah atau kelurahan anda," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (25/3/2015). 

Untuk membuat surut banjir di kawasan itu, Basuki juga sudah meminta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI untuk menyedot air di sana. Alat penyedot air yang dimiliki Dinas Penanggulangan Kebakaran mampu menyedot air setinggi 30 cm.

Selain itu, lanjut dia, Cipulir merupakan daerah berbentuk cekungan. Sehingga rumah pompa dan pompa mobile harus berfungsi optimal.

"Ini memang cuma enggak ada empati, (pejabat setempat) enggak peduli. Pedagang di Cipulir bilang, Ahok (Basuki) jangan berantem melulu, Cipulir sudah banjir lima hari, saya langsung kontak mereka," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

Banjir Cipulir memang selalu terjadi setiap tahunnya. Sebab, kawasan Pasar Cipulir berada di bawah Kali Pesanggrahan. Meski daerah langganan banjir, Basuki mengaku optimis dapat meminimalisir banjir di sana.

"Orang bikin pesawat ke bulan saja bisa, masa urusan banjir enggak bisa diatasi. Cuma kamu (pejabat) mau apa enggak (untuk mengantisipasi banjir) gitu lho. Sheet pile (dinding turap) kalau banyak (warga) yang dudukin ya diusir, bongkar rumahnya dan dipindahin ke rumah susun," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com