Hal inilah yang membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merasa kesal. Pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pemerintah Kota Jakarta Utara, Basuki mengungkapkan kekesalannya kepada Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Utara.
"Mana Kasudin Tata Airnya nih? Saya juga kesal, Jakarta Utara tiap rob (air laut pasang) pasti banjir," kata Basuki.
Seharusnya, lanjut Basuki, Sudin Tata Air Jakarta Utara meninggikan tanggul yang sudah ada untuk menutupi luapan air rob. Sementara itu, faktanya di lapangan, Sudin Tata Air justru meninggikan jalan untuk menghindari banjir.
Dalam program penanganan banjir di wilayah Jakarta Utara, Basuki menginstruksikan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi untuk segera membongkar bangunan liar di tepi sungai. Warga yang bermukim di permukiman liar itu direlokasi ke rumah susun yang disediakan Pemprov DKI.
Untuk melancarkan rencananya ini, ia tak mempermasalahkan besaran dana yang akan digelontorkan dalam penanganan banjir di Jakarta Utara. Mantan Bupati Belitung Timur itu juga berjanji mengalokasikan berapa pun anggaran yang diminta.
"Sudin Tata Air kalau mau selesaikan banjir anggarannya Rp 1,2 triliun, anggarkan saja. Beli UPS (uninterruptible power supply) saja Rp 1,2 triliun bisa, ngapain pusing," kata Basuki.
Pada Musrenbang Pemkot Jakarta Utara, turut hadir Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi, Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik, Sekda DKI Saefullah, Kepala Bappeda DKI Tuty Kusumawati, dan lain-lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.