Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Para Artis Ini Tertipu Bisnis Iklan pada Kemasan Tisu

Kompas.com - 03/06/2015, 22:03 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bisnis iklan pada kemasan tisu yang digagas Kamal Tarachan merugikan banyak orang. Mereka yang merasa tertipu pun melaporkan hal itu ke Polda Metro Jaya.

Salah satu korban, Nana Khairina, menuturkan, ketertarikannya didasari dengan keunikan bisnis tersebut. Tidak seperti iklan pada media mainstream, kemasan tisu dinilai unik dan cukup efektif.

"Kalau pasang iklan di brosur begitu kan cenderung segera dibuang orang. Kalau di bungkus tisu ini kan unik," kata Nana di Mapolda Metro Jaya, Rabu (3/6/2015).

Ia pun membayarkan sejumlah uang untuk memasang iklan dirinya. Ia menyebut angka puluhan juta, tetapi enggan menyebutkan detailnya. Korban lainnya, Venus Zean, mengaku keuntungan besar yang dijanjikan bisnis tersebut yang membuatnya tertarik. Ia mengatakan, ia menginvestasikan Rp 101 juta dan dijanjikan diberi keuntungan Rp 200 juta setiap harinya. Dengan demikian, nilai yang diterimanya setelah 5.000 hari berinvestasi adalah Rp 1 triliun.

"Namun, sejauh ini baru Rp 10 juta yang dikembalikan," kata dia.

Ia menjelaskan, keuntungan itu seharusnya didapatkan dari hasil penjualan tisu. Setiap hari, menurut dia, seharusnya perusahaan itu memproduksi ratusan ribu kemasan tisu. "Semakin besar uang yang kita inves, semakin besar persen keuntungan yang kita dapatkan dari hasil penjualan tisu," jelas dia.

Saat ditanya angka yang terlalu fantastis untuk keuntungan bisnis tisu, Venus menjawab, dalam hitungan di kertas memungkinkan hal itu terjadi. "Kalau di atas kertas sih mungkin saja (untungnya sebesar itu)," ungkapnya.

Namun, karena tidak kunjung diberi hasil keuntungan, ia pun mengendus ada yang tidak beres dari bisnis tersebut. Para korban saling berkoordinasi dan menanyakan kelanjutan bisnis yang tengah mereka kerjakan itu. Karena tidak ditanggapi oleh Kamal, mereka pun sepakat melaporkannya ke polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com