Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadishubtrans DKI Ingin Pidanakan Juru Parkir Liar

Kompas.com - 06/07/2015, 09:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sehari setelah dilantik pada Jumat (3/7/2015) lalu, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Kadishubtrans) DKI Andry Yansyah mengaku langsung turun untuk menertibkan parkir liar. Sabtu (4/7/2015) lalu, Andry mengaku telah menertibkan sebanyak 300 kendaraan bermotor yang diparkir liar di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Permasalahan parkir liar ini saya lihat akibat juru parkir. Saya sih kepenginnya duduk bareng dengan Ditlantas Polri untuk membuat aturan hukum agar juru parkir dipidanakan saja," kata Andri saat dihubungi, Minggu (5/7/2015). 

Sebagai Kadishubtrans, ia memfokuskan untuk meminimalisasi parkir liar di Ibu Kota. Mantan Camat Jatinegara itu mengaku memiliki alasan sendiri ingin memidanakan juru parkir liar. Pasalnya, setelah ia menertibkan motor yang parkir liar di lahan A, tiba-tiba dua jam kemudian, motor B kembali hadir di lahan A.

Pengadaan lahan parkir juga akan diusulkannya dalam program jangka panjang. Salah satunya pembelian lahan milik warga DKI.

"Setelah kami tinggal dan berikan penjelasan, mereka (juru parkir) muncul lagi tuh kumpulin motor buat parkir. Kekuatan kami itu sehari cuma sekitar 150-200 personel, Jakarta begitu banyak parkir liar. Jadi saya rasa lebih baik dipidanakan saja dan ke depannya, apabila ada lahan masyarakat, akan kami kerja samakan atau kami beli," kata Andry.

Dua program lain yang juga menjadi prioritas adalah penerapan sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) dan penertiban angkutan umum yang berhenti sembarangan (mengetem).

Sebagai langkah awal untuk mengoptimalkan eksekusi program prioritas-prioritas tersebut, Andry akan memulai dari pembenahan dan pemberdayaan anggota internal Dishubtrans sendiri.

Dia sendiri kecewa dengan apel pertama yang dilakukan pada Sabtu (4/6/2015) lalu. Pasalnya, hanya 60 persen dari 1.156 anggota yang hadir. Bahkan, saat dirinya bertanya kepada kepala bidang dan kepala suku dinas masing-masing wilayah, mereka mengaku tidak tahu ke mana anggotanya yang absen menghadiri apel.

"Ini kan bahaya, apel saja tidak hadir, apalagi disuruh kerja. Jadi saya akan memperdayakan dulu anggota yang ada karena menambah personel tidak mudah. Saya sudah memberikan imbauan kepada Kasudin untuk memperdayakan semua personel, jangan sampai yang diturunkan ke lapangan hanya 6-10 personel saja," kata mantan Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Timur itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com