Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Heran, Sertifikat Tanah Warga Bertuliskan "Akta Jual Beli Bangunan di Atas Lahan Pemerintah"

Kompas.com - 05/08/2015, 13:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan tidak akan memberi uang kerahiman kepada warga Kampung Pulo, Jakarta Timur. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kata dia, hanya akan memberikan unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa) sebagai tempat relokasi.

Rusunawa yang dipersiapkan adalah Rusunawa Jatinegara Barat yang terletak di Kompleks Suku Dinas Teknis Jakarta Timur. 

"Saya sudah tegaskan, sekarang yang 527 kavling di sana, kalau bukan tanahnya mereka, ya mereka harus tinggal di rusun. Tidak ada ganti uang kerahiman apa pun," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (5/8/2015). 

Sementara itu, jika warga bisa membuktikan sertifikat kepemilikan lahan, Pemprov DKI akan memberi ganti rugi. Ganti rugi yang ditawarkan ialah dengan pemberian 1,5 kali lahan ditukar dengan unit rusun. Namun, hingga saat ini, belum ada warga yang mampu menunjukkan sertifikat tersebut.

Beberapa warga, kata dia, sempat menunjukkan sertifikat lahan kepadanya. Namun, di dalam sertifikat tersebut, tertulis pembelian lahan di atas lahan negara. Warga yang menunjukkan sertifikat itu, kata Basuki, bersikeras menuntut ganti rugi yang dijanjikan Basuki.

"Mereka ngotot punya sertifikat, saya bilang, 'Mana sertifikatnya?' Mereka tunjukkan akta jual beli judulnya apa? Tulisannya, 'akta jual beli bangunan di atas lahan pemerintah'," kata Basuki.  
Meski demikian, lanjut Basuki, warga Kampung Pulo sepakat tidak ingin kawasan mereka terendam banjir kembali. Namun, masih ada segelintir oknum yang memanfaatkan situasi dan memengaruhi warga untuk menolak direlokasi. Selain itu, sebagian warga meminta lokasi relokasi tidak jauh dari tempat tinggalnya kini.

"Kami kan sudah bangun rusun di kantor bekas Sudin Pekerjaan Umum (PU). Tapi, ada sebagian warga enggak mau. Kalau enggak mau, ya tetap kami gusur rumahnya," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com