Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Jangankan DPRD, Dipanggil Tuhan Saja Saya "Ngadep" Kok

Kompas.com - 23/08/2015, 19:05 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku siap dipanggil Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta perihal penggusuran rumah warga Kampung Pulo, Jakarta Timur. Ia merasa langkah pihaknya tersebut baik.

"Dipanggil DPRD mah biasa sajalah. Jangankan dipanggil DPRD, dipanggil Tuhan saja saya ngadep kok. Niatnya saya baik, kasih rusun," kata Ahok saat menghadiri Lebaran Betawi di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/8/2015).

Ia menjelaskan, proses penertiban Kampung Pulo telah dimulai sejak 2013. Saat itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan negosiasi dengan warga Kampung Pulo. Warga, kata dia, sudah sepakat untuk dipindahkan asalkan tidak jauh dari permukiman sebelumnya.

Alhasil, Pemprov DKI membuatkan rumah susun yang tidak jauh dari Kampung Pulo, yakni di Jatinegara Barat. Bahkan, kata Ahok, pihaknya sampai mengorbankan Kantor Sudin PU Tata Air Jakarta Timur untuk membuat rusun tersebut.

Dari hasil negosiasi tersebut, kata Ahok, seharusnya warga bersedia untuk dipindahkan. Namun, saat penertiban, sebagian warga tidak terima dipindahkan sehingga terjadi bentrok.

"Jadi, kalau sekarang rusunnya sudah jadi, ya harus pindah," kata dia.

Ahok mengaku telah mempelajari bahwa warga yang menempati permukiman di Kampung Pulo kebanyakan adalah pendatang. Menurut Ahok, mereka "bermain" dengan oknum RT/RW.

"Itu Ciliwung jadi sempit kenapa? Karena mereka reklamasi dengan menggunakan sampah-sampah," kata Ahok.

Ahok mengaku memiliki niat yang baik, yakni memberikan rusun kepada warga Kampung Pulo dan membersihkan Sungai Ciliwung.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik sebelumnya mengusulkan agar Ahok dipanggil untuk dimintai keterangan perihal penggusuran Kampung Pulo. Taufik akan meminta langsung kepada Ketua DPRD agar mengagendakan pemanggilan Ahok.

Taufik menilai, penggusuran itu adalah bentuk pengusiran warga dari tempat tinggalnya selama ini. Namun, hingga saat ini, rencana pemanggilan itu belum juga terwujud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com