Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Kritik Relokasi di Kampung Pulo

Kompas.com - 24/08/2015, 15:55 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendukung program Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk melakukan normalisasi Kali Ciliwung di kawasan Kampung Pulo. Hanya saja, pihak Komnas HAM menyesalkan langkah pemprov yang tidak mengajak partisipasi warga sekitar secara optomal untuk program tersebut.

"Kami mendukung program normalisasi, tetapi cara Pemprov itu seharusnya tidak seperti itu. Seharusnya mengajak partisipasi warga. Warga padahal sudah mengajukan alternatif konsep sebagai upaya penanggulangan banjir, tetapi tidak direspons pemerintah," kata Komisioner Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (24/8/2015).

Komnas HAM juga mempertanyakan kebijakan Pemprov yang dinilai tidak jelas terkait ganti rugi permukiman warga Kampung Pulo. Komunikasi yang dilakukan oleh Pemprov pun hanya satu arah sehingga menciptakan kebingungan di kalangan warga.

"Yang terjadi bukan dialog, tapi ada kebijakan untuk relokasi dan warga disuruh pindah (ke rusunawa) tanpa ada (kejelasan) ganti rugi. Akibatnya, terjadi simpang siur atas apa yang mereka (warga) dapatkan setelah digusur," kata Khoiron.

Pemprov DKI Jakarta sejatinya telah menawarkan ganti hunian kepada warga Kampung Pulo di Rusunawa Jatinegara Barat. Hanya saja, tawaran itu tidak disepakati oleh keseluruhan warga. Meski tak disepakati, Pemprov tidak membuka jalan negosiasi untuk para warga.

Dalam hal ini, Komnas HAM menilai kebijakan Pemprov tidak berimbang karena tidak mengakomodasi masyarakat Kampung Pulo. "Pada saat warga melakukan negosiasi dengan pemerintah, selalu posisinya tidak berimbang. Harus ada solusi jalan keluar karena selama ini banyak pembangunan di Jakarta tidak memberi banyak manfaat pada masyarakat kecil," kata Ansori Sinungan, salah satu Komisioner Komnas HAM, Senin (24/8/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com