Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda: Kasus Dugaan Salah Pukul di Kampung Pulo Masih Diselidiki

Kompas.com - 25/08/2015, 13:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya masih menyelidiki kasus dugaan salah pukul terhadap warga bernama Eko Prasetyo oleh aparat dalam kericuhan penertiban Kampung Pulo, Jakarta Timur, pada Kamis (20/8/2015).

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengungkapkan penyelidikan itu ditangani oleh Polres Jakarta Timur. Sebab ada kemungkinan terjadinya peristiwa tersebut. 

"Sekali lagi, apakah Eko ini adalah pelaku pelemparan kepada petugas dan kemudian petugas melakukan penangkapan dan dia melakukan perlawanan kemudian dia dilimpuhkan. Ataukah dia orang yang lewat terus dipukulin dan terjadi kekerasan eksesif oleh oknum aparat, ini lagi diselidiki," kata Tito, seusai bertemu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Selasa (25/8/2015).

Tito menambahkan, jika memang Eko terbukti memukul aparat terlebih dahulu, aparat dilegalkan untuk membela diri.

Ia menjelaskan, di dunia kepolisian ada standar operasional prosedur (SOP) bagi aparat untuk mencegah kericuhan di lapangan. Pertama, dengan langkah preventif (pencegahan). Jika langkah tersebut tidak berhasil dilaksanakan, maka aparat bakal berupaya represif.

"Penggunaan kekerasan oleh polisi karena memang dilegitimasi oleh undang-undang. Tidak ada istilah zero persen kekerasan. Kekerasan bisa digunakan karena memang negara menghendaki dan masyarakat menghendaki, tapi itu dikerjakan oleh polisi yang dianggap sudah terlatih," kata Tito. 

"Makanya kami akan cek, apakah ini pelaku pelemparan yang kemudian dilumpuhkan, dan dia merlakukan perlawanan. Otomatis kalau terjadi kekerasan saat itu, legal," lanjut Tito. 

Polda Metro Jaya sudah menjenguk Eko di Rumah Sakit (RS) Saint Carolus, Salemba, Jakarta Pusat. Kedokteran Polda Metro Jaya secara intensif memberi dukungan serta pengawasan.

Sebelumnya diketahui Eko diduga menjadi korban salah tangkap personel Satpol PP. Eko bukan warga Kampung Pulo. Ia adalah warga Gang Banten VIII RT 04 RW 05, Kelurahan Balimester, Jatinegara.

Saat kericuhan terjadi, ia kebetulan melintas di Jalan Jatinegara Barat untuk menjemput pulang adiknya yang bersekolah di SD dekat kawasan tersebut.

Karena dianggap sebagai salah satu provokator, ia pun dikeroyok petugas satpol PP yang akan menggusur kawasan tersebut. Hingga kini, Eko masih terbaring di RS Saint Carolus, Salemba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com