Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Mundur, Kadis Perindustrian dan Energi DKI Disemprot Ahok

Kompas.com - 27/08/2015, 08:37 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Haris Pindratno mengundurkan diri. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun telah menerima pengajuan pensiun dini Haris.

Haris mengajukan pengunduran dirinya pada 18 Agustus 2015. Basuki mengaku segera memproses pengunduran diri Haris tersebut.

"Iya udah diterima (surat pengunduran diri). Sudah didisposisi, oke, diproses segera," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (26/8/2015) malam. 

Apakah Haris mengajukan pengunduran diri karena dimarahi Basuki pada rapat pimpinan (Rapim) pada Senin 10 Agustus 2015 lalu. (Baca:Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Mengundurkan Diri)

Saat itu, Basuki mengaku kecewa dengan kinerja Haris yang tidak berkinerja baik akibat banyaknya lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) yang mati. Basuki juga kecewa karena tindakan Haris yang menggunakan kontraktor untuk membeli lampu PJU.

Mengingat, kontraktor pemenang lelang selama ini banyak yang bermain anggaran PJU melalui pemadaman. Bahkan, masih dalam rapat itu, Basuki mengatakan bakal mengoptimalkan kinerja Pekerja Prasarana Sarana Umum (PPSU) dan meniadakan Dinas Perindustrian dan Energi DKI.

"Saya enggak ngomong (kinerja) dia jelek. Dia mau mundur dan pensiun lebih cepat. Sekarang kamu lihat, PJU banyak yang masalah enggak?" kata Basuki. 

Adapun alasan pengunduran diri Haris karena kesehatan. Rencananya, setelah pensiun, Haris akan menghabiskan waktunya mengembangkan pesantren di Magelang, Jawa Tengah.

Pengajuan pensiun dini itu masih harus diproses Badan Kepegawaian Negara (BKN) terlebih dahulu.

Haris sudah bekerja di Pemprov DKI selama 26 tahun dan menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Energi sejak 3 tahun silam. (Baca: Alasan Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Mengundurkan Diri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan 'Study Tour' Harus Dihapus

Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan "Study Tour" Harus Dihapus

Megapolitan
FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com