Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Rusun Jatinegara Barat dengan Banyak Anggota Keluarga Bisa Dapat Unit Lagi

Kompas.com - 28/08/2015, 11:25 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penghuni Rusunawa Jatinegara Barat yang menempati satu unit dengan lebih dari 1 KK akan diprioritaskan untuk mendapatkan satu unit rusun lagi. Warga yang sebelumnya hanya mengontrak di Kampung Pulo pun berkesempatan memperoleh rusun. Hanya saja, yang diprioritaskan adalah penghuni rusun dengan KK berlebih.

"Pengontrak itu tentu jadi prioritas nomor sekian. Walaupun rumah dia kena, ya dia kan bisa pindah. Bukan rumah dia juga. Yang akan kita akomodir untuk dapat rusunawa lagi adalah warga yang memang satu rumah terdiri dari 4 KK misalnya. Ini paling enggak kita usulkan satu rusun lagi," ujar Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu di Rusunawa Jatinegara Barat, Kamis (27/8/2015).

Bambang mengatakan, saat ini dia sedang mendata penghuni yang membutuhkan unit rusun lagi. Begitupun dengan warga yang hanya mengontrak di Kampung Pulo. Nantinya, mereka akan diundi untuk mendapatkan satu unit rusun lagi.

Menurut Bambang, pengontrak tidak menjadi prioritas utama untuk mendapatkan rusun. Warga yang sudah menetap berpuluh tahun lah yang menjadi prioritas. Meski demikian, dia tetap mendata warga pengontrak.

"Malahan ada RT yang datang ke saya, 'Pak Lurah, si ini minta rusun enggak usah dikasih, Pak. Orang baru dua bulan ngontrak di rumah saya,'," ujar Bambang.

"Nah yang seperti ini yang kita antisipasi. Nanti pasti kita kaji juga sejauh apa mereka memerlukan rusun," tambah dia.

Kemarin, ada warga yang protes karena Bambang dinilai lebih mementingkan warga pengontrak daripada penghuni rusun dengan KK berlebih. Bambang pun menampik hal itu.

"Itu kebalik. Malah penghuni yang KK-nya banyak yang diprioritaskan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com