Menurut dia, tiap Gubernur DKI mengimplementasikan konsep yang berbeda untuk pembangunan Jakarta. "Kalau konsep-konsep tersebut berdampak pada Jakarta, maka tugas Gubernur berikutnya untuk koreksi dan adjusment sesuai dengan zaman dan aturannya sendiri," kata putra sulung Ali Sadikin itu saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Sabtu (29/8/2015).
Mantan Wakil Ketua DPRD DKI itu mengimbau Basuki untuk mempelajari sejarah Jakarta terlebih dahulu sebelum mengomentari kebijakan Gubernur-Gubernur DKI. Ia juga meminta Basuki untuk mengkaji izin-izin serta dasar hukum yang ditengarai sebagai permasalahan perubahan peruntukkan berbagai wilayah ibu kota.
"Sebagai gubernur, saya usulkan Ahok pelajari dulu sejarah, untuk tahu kebenaran siapa yang harus bertanggung jawab. Perlu dilihat dulu, gubernur mana yang menyimpang dari masterplan yang susah payah dibuat dahulu. Terlebih, Pak Ali jadi Gubernur DKI tahun 1966, Ahok pas baru lahir tuh. Pak Ali selesai jadi Gubernur DKI tahun 1977, Ahok baru 11 tahun," kata Boy.
Lebih lanjut, ia meminta Basuki untuk fokus bekerja ketimbang mempermasalahkan hal lain. Apabila Basuki berhasil mewujudkan Jakarta Baru sesuai janjinya saat kampanye, maka warga Jakarta akan kembali mendukungnya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017. Bahkan, bukan tak mungkin, Basuki dapat menjadi legenda yang terus diingat baik seperti Ali Sadikin.
"Karena pahlawan disebut pejuang setelah yang bersangkutan selesai berjuang, bahkan meninggal dunia. Jangan sampai Ahok juga enggak punya konsep sendiri. Apalagi, hanya untuk diri sendiri dan konsumsi politik Pilkada 2017," kata Boy.
Sebelumnya Basuki mengatakan sudah banyak wilayah di ibu kota yang berubah peruntukkan sejak dulu. Ali Sadikin, kata Basuki, memberi izin pengembang Endang Wijaya sebagai kontraktor tunggal oleh Badan Pelaksana Otorita (BPO) Pluit sejak tahun 1971 untuk mereklamasi tambak-tambak ikan di Jakarta Utara.
Menurut Basuki, seharusnya pihak-pihak yang mengkritisinya itu juga mengkritisi langkah Ali yang memberi izin reklamasi tambak ikan di Jakarta Utara. Letak geografis Jakarta, lanjut dia, persis seperti Rotterdam Belanda, yakni 2,8 meter di bawah permukaan laut. Sehingga dibuatlah sebuah tampungan air, Waduk Pluit sekitar tahun 1980an.
"Makanya kalau saya mau berdebat sama mereka capek deh. Sekarang saya tanya, mereka pernah enggak kritik (mantan Gubernur DKI) Ali Sadikin? Saya mau tanya mereka yang pintar-pintar ngomong itu, yang suka muji-muji Ali Sadikin bikin kota Jakarta jadi hebat," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (27/8/2015) lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.