Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia soal Tarif Parkir 5 Menit Rp 10.000

Kompas.com - 14/09/2015, 16:28 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perwakilan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Suriadi, membenarkan tarif parkir Rp 10.000 yang sempat dipersoalkan oleh salah satu pemilik akun Kompasiana bernama Asaaro Lahagu.

Sebelumnya, Asaaro mengeluhkan tarif parkir Rp 10.000 yang dikenakan terhadap dirinya saat baru parkir selama lima menit, Sabtu (12/9/2015).

"Khusus di hari Sabtu dan Minggu saat operasional kantor dan sekolah libur, Tzu Chi Center hanya dioperasionalkan untuk aktivitas internal relawan Tzu Chi yang pada umumnya beraktivitas di Tzu Chi Center lebih dari lima jam, dan bahkan bisa seharian. Untuk itu, manajemen menerapkan tarif parkir flat Rp 10.000 multiple entry," demikian tulis Suriadi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (14/9/2015) sore.

Suriadi menjelaskan, tarif parkir Rp 10.000 multiple entry berarti pengunjung hanya cukup membayar Rp 10.000 dan bebas biaya jika harus keluar dan masuk ke sana lagi pada hari Sabtu dan Minggu. (Baca: Pengunjung Tzu Chi Center Protes, Parkir Lima Menit Bayar Rp 10.000)

Untuk hari biasa, tarif parkir bagi mobil ditetapkan satu jam pertama Rp 3.000 dan setiap jamnya dipatok Rp 2.000. Tarif maksimal sehari atau 24 jam adalah Rp 25.000.

Manajemen juga menerapkan bebas biaya parkir selama 10 menit pertama. Dengan ketentuan seperti itu, Asaaro yang hanya parkir lima menit untuk mengantar anaknya menghadiri open house SMP Tzu Chi tetap dikenakan biaya parkir Rp 10.000.

Hal ini dianggap oleh Asaaro tidak adil. Terlebih lagi, saat bertanya kepada petugas apakah harus masuk jika hanya mengantar anaknya saja, dia mendapat jawaban harus masuk sehingga dibebankan biaya parkir.

"Pagi tadi (12/9/2015) saya mengantar istri dan anak saya, menghadiri sebuah open house sekolah Tzu Chi di Pantai Indah Kapuk - Jakarta Utara. Sesampainya di depan gedung Yayasan Tzu Chi, karena belum pernah masuk ke sekolah ini, saya bertanya kepada salah seorang security di situ tempat open house-nya. Saya mendapat jawaban bahwa saya perlu parkir di basement, lalu menyeberang ke gedung SMP, di mana sedang diadakannya open house itu," sebut Asaaro dalam artikel yang dimuat di Kompasiana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Megapolitan
Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Petugas Gabungan Evakuasi Seorang Korban Tewas

Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Petugas Gabungan Evakuasi Seorang Korban Tewas

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Serpong adalah Pesawat Latih

Pesawat yang Jatuh di BSD Serpong adalah Pesawat Latih

Megapolitan
UU DKJ Sah, Heru Budi Harap Bisa Tumbuhkan Ekonomi Jakarta Lewat Kegiatan Skala Internasional

UU DKJ Sah, Heru Budi Harap Bisa Tumbuhkan Ekonomi Jakarta Lewat Kegiatan Skala Internasional

Megapolitan
Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Satu Orang Diduga Awak Pesawat Tergeletak

Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Satu Orang Diduga Awak Pesawat Tergeletak

Megapolitan
Pesawat Latih Milik Indonesia Flying Club Jatuh di BSD Serpong

Pesawat Latih Milik Indonesia Flying Club Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Heru Budi: Siapa Pun Gubernur Selanjutnya, Jakarta Harus Unggul dari Kota-kota Lainnya di Dunia

Heru Budi: Siapa Pun Gubernur Selanjutnya, Jakarta Harus Unggul dari Kota-kota Lainnya di Dunia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com