Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persaingan Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi

Kompas.com - 18/09/2015, 12:33 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Persaingan jasa transportasi berbasis aplikasi di Jakarta kian ketat. Setelah ada Go-Jek dan GrabBike, kini hadir Blu-Jek sebagai saingan baru dalam ojek berbasis aplikasi.

Pengamat transportasi dari GIZ SUTIP, Achmad Izzul Waro menilai merebaknya jasa transportasi berbasis aplikasi karena dibutuhkan masyarakat.

Jasa transportasi tersebut, selain nyaman dan cepat, juga dianggap murah karena masih melakukan promosi.

"Karena transportasi tanpa disadari selama ini sudah menyita cukup besar pengeluaran dari tiap-tiap keluarga," kata Izzul kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (18/9/2015).

Pengeluaran tersebut dianggap sudah di luar rata-rata. Beberapa penelitian, lanjut Izul mengungkapkan pengeluaran masyarakat Indonesia untuk biaya transportasi per bulan mencapai 20 sampai 30 persen.

"Ternyata ini hadir layanan ojek mau pun mobil berbasis aplikasi yang menawarkan dengan tarif murah. Tentu saja masyarakat jadi tertarik," kata Izzul.

Dibutuhkan

Secara tidak langsung, layanan jasa transportasi ojek berbasis aplikasi cukup dibutuhkan masyarakat. Banyak dari pengguna gembira dengan hadirnya layanan inovasi ini.

"Waktu tunggu untuk layanan ojek jadi berkurang. Tidak perlu tawar menawar lagi di lapangan yang seringkali menyesatkan," kata Izzul.

Tidak sedikit, lanjut Izzul, pengguna jasa ojek yang tidak mengetahui harga di lapangan, Hingga akhirnya mereka terjebak pada harga tinggi pengojek konvensional. "Ini hadir dengan layanan ojek online dengan tarif yang presisi," kata Izzul.

Bahkan mereka pun jauh lebih mudah dalam pemesanan. Pengguna yang mayoritas pekerja kantoran ini dapat memesan layanan saat bekerja. "Ini sangat dibutuhkan masyarakat," kata Izzul.

Intervensi

Kebutuhan masyarakat akan jasa transportasi berbasis aplikasi tentu harus diperhatikan. Karena, peluang tersebut pasti akan dimanfaatkan oleh para pegiat usaha untuk membuka layanan jasa transportasi berbasis aplikasi.

"Tetapi secara kumulatif makin banyak orang menggunakan sepeda motor dan mobil pribadi akan semakin macet," ucapnya.

Layanan jasa transportasi berbasis aplikasi selama ini memakai transportasi pribadi. Sehingga perlu diatur lebih lanjut mengenai merebaknya kendaraan pribadi untuk jasa transportasi berbasis aplikasi ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com