Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Enak Nih yang Jadi Gubernur Setelah Saya...

Kompas.com - 02/10/2015, 09:27 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah menyiapkan berbagai "amunisi" pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

Menjelang akhir masa kepemimpinannya, ia menargetkan BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sudah bisa go public.

"Kalau sudah go public, gubernur enggak akan bisa ganggu-ganggu. Saya juga sudah buktikan open data dan transparansi anggaran dengan lengkap," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (1/10/2015). 

Pemprov DKI juga akan menggandeng strategic partner bagi BUMD, yang akan menjadi auditor gratis bagi perusahaan daerah tersebut. 

Ia juga mewajibkan semua pejabat DKI hingga pejabat eselon IV wajib melaporkan harta kekayaan melalui laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dari sisi infrastruktur, ia juga menjadikan seluruh pekerjaan menjadi swakelola. Ia berharap semua program unggulan DKI bisa berjalan sempurna pada tahun 2016-2017.

Basuki mengatakan tak perlu memikirkan lebih dulu program-program DKI seperti  pembangunan enam ruas tol dalam kota, tiga koridor layang transjakarta, MRT koridor barat dan timur, serta light rail transit (LRT).

"Tertibin bangunan di pinggir sungai sama PKL (pedagang kaki lima) juga. Enak nih nanti gubernur setelah saya. Soalnya pasti warga bilang, 'Yang ngusir si Ahok nih, Ahok yang kejam'. Semua yang jelek-jelek ke saya," kata Basuki lagi. 

Dengan semua hal itu, Basuki meyakini warga Jakarta memiliki standar tinggi terhadap kepemimpinan DKI.

"Kalau saya enggak jadi gubernur lagi, pengganti akan susah ubah ini semua. Kalau warga merasa tidak sama dengan standarnya, warga merasa tertipu dan merasa salah pilih. Ini proses politik yang baik, siapa tahu banyak (tokoh) lain yang punya ide lebih cemerlang untuk mengeksekusi (program) Jakarta," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com