Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Kebersihan DKI Klaim Swakelola Sampah Menghemat Rp 76 Miliar

Kompas.com - 06/11/2015, 14:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan akan tetap melakukan swakelola terhadap pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.

Karena itu, pihaknya akan memutus kontrak dengan pengelola sampah Jakarta di Bantargebang, yaitu PT Godang Tua Jaya (GTJ).

Sementara itu, Dinas Kebersihan DKI Jakarta juga tidak akan lagi mengalokasikan dana pengelolaan sampah (tipping fee), yaitu sebesar Rp 336 miliar.

Seperti yang dikatakan oleh Wakil Kepala Dinas, Ali Maulana, pemutusan kontrak kerja sama dengan PT GTJ merupakan jalan terbaik.

Pasalnya, jika kerja sama dilanjutkan hingga 2023, Pemprov DKI akan terus merugi. Hal tersebut sesuai dengan temuan Badan Pengawas Keuangan (BPK) terhadap anggaran 2013.

"Dalam anggaran 2013, BPK menyebutkan Pemprov merugi Rp 182 miliar untuk pengelolaan sampah Bantargebang. Sama juga saat tahun 2014, BPK menilai kerugiannya mencapai Rp 400 miliar. Karena itu, lebih baik memang putus kontrak," kata Ali, ketika dihubungi, Kamis (5/11/2015).

Atas temuan BPK tersebut, lanjut Ali, pihaknya menilai lebih baik melakukan swakelola untuk pengelolaan sampah tersebut.

Dengan swakelola, dana yang dikeluarkan Pemprov DKI lebih sedikit. Kurang lebih Rp 76 miliar bisa dihemat dengan swakelola sampah.

"Jika swakelola akan lebih murah untuk pengelolaan sampah, cuma Rp 260 miliar per tahun. Dibandingkan harus tipping fee, besarnya mencapai Rp 336 miliar. Jadi, kami alihkan saja untuk membeli alat berat dan biaya operasional untuk mengelola sampah selama satu tahun," ujar dia.

DPRD mendukung

Sementara itu, anggota DPRD DKI Jakarta, Prabowo Soenirman, menyampaikan dukungannya atas pemutusan kontrak dengan pihak GTJ tersebut. Pasalnya, ia menilai bahwa GTJ tidak memenuhi kewajibannya dalam klausul yang telah ditetapkan.

"Kami tetap dukung Pemprov DKI karena memang kewajiban GTJ belum menyelesaikannya," katanya.

Meskipun demikian, dia mengimbau Pemprov DKI agar bersiap-siap atas gugatan yang akan dilayangkan GTJ meskipun ia optimistis bahwa Pemprov akan memenangkan gugatan tersebut.

"Memang dua belah pihak salah. Tapi, saya yakin Pemprov yang akan menang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com