Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Organda: Metromini Konyol, Kacau Semua

Kompas.com - 16/12/2015, 15:45 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan menyesalkan kecelakaan yang melibatkan bus metromini di Jalan Aries Permai, Meruya Utara, Jakarta Barat, Rabu (16/12/2015) pagi.

Shafruhan mendapat laporan, sopir metromini itu, Denny Irawan (36), memang menyetir ugal-ugalan sehingga menabrak tiang listrik dan ibu-anak, Muntiarsih (35) serta Azam Flamboyan.

"Ada saksi mata yang report, jadi sudah tahu. Langsung koordinasi dengan Kadishub. Anak buahnya Kadishub langsung turun ngecek. Ternyata, sopir ugal-ugalan, kebut-kebutan," kata Shafruhan kepada Kompas.com, Rabu siang. (Baca: Pengamat: Metromini PT Banci)

Dia menjelaskan, meski berbentuk PT (Perseroan Terbatas), pengelolaan dan manajemen metromini sangat buruk. Bentuknya PT, tetapi sistem pengelolaannya seperti koperasi.

Terlebih, di dalam PT tersebut, banyak kubu yang saling mengklaim kepemilikan metromini tanpa memikirkan bagaimana keamanan dan keselamatan penumpang. (Baca: Kerap Memakan Korban Jiwa, Metromini Didesak untuk Dibekukan)

Rencananya, metromini disiapkan untuk mengikuti jejak kopaja yang sudah terintegrasi dengan transjakarta. Namun, operator bus sedang yang armadanya paling banyak di Jakarta ini malah kelewat sering membuat masalah dan menurunkan kepercayaan masyarakat.

"Karena memang metromini dan lainnya belum siap, kita fokus pada kopaja dulu, niatnya supaya diikuti oleh metromini. Tetapi metromini malah konyol, kacau semua," tutur Shafruhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com