Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pengakuan Tersangka Kasus UPS Terima Fee Rp 3,2 Miliar

Kompas.com - 18/12/2015, 07:14 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam persidangan kasus uninterruptible power supply (UPS) kemarin, terungkap bahwa salah satu tersangka, Zaenal Soleman, menerima fee Rp 3,2 miliar dari pengadaan UPS pada tahun 2014.

Dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Kamis (17/12/2015), Zainal menceritakan hal tersebut.

Menurut dia, pada Januari 2015, dia diajak bertemu oleh Direktur PT Offistarindo Adhiprima Harry Lo selaku distributor UPS dan mantan Kasudin Pendidikan Jakarta Barat Alex Usman di Hotel Pullman. Saat itu, dia sedang berada di Balai Kota.

"Karena dekat saya bersedia hadir ke sana," ujar Zaenal sewaktu menjadi saksi.

Ketika itu, pengadaan UPS telah dilakukan. Zaenal mengatakan, pada pertemuan itu, dia diberitahu ada keuntungan dari pengadaan UPS. Dia menerima jatah Rp 3,2 miliar dari keuntungan tersebut.

Kemudian, dia menceritakan digunakan untuk apa saja uang tersebut.

"Tadinya uang itu Rp 400 juta untuk panitia pemeriksa barang. Kemudian Rp 1,1 miliar ada di saya dan Rp 1,5 miliar saya titip di teman saya, Pak Zulfi," kata Zaenal.

Namun, karena pengadaan UPS ini tercium sebagai anggaran siluman, seluruh uang tersebut diambil kembali dan diserahkan ke penyidik.

Jaksa kemudian mempertanyakan kepada Zaenal alasan mengapa dia menitipkan uang Rp 1,5 miliar kepada Zulfi.

"Itu Pak, kemarin itu kan pas ada lelang jabatan. Jadi, seandainya dapat sinyal dari pimpinan. Ya, begitu Pak," ujar Zaenal salah tingkah.

Jaksa menilai uang itu dititipkan untuk mengamankan jabatan bagi Zaenal kalau-kalau ada lelang jabatan lagi. Jaksa pun mengejar siapa pimpinan yang dimaksud Zaenal. Namun, Zainal tidak menjawab.

Kesaksian Sekda DKI

Setelah Zaenal, Sekretaris Daerah DKI Saefullah masuk dan menjadi saksi sidang.

Jaksa sempat bertanya kepada Saefullah apakah mengenal Ahmad Zulfi, orang yang disebut Zaenal di sidang sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com