Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut Dirut PT Transjakarta Lebih Cocok Jadi Humas

Kompas.com - 18/12/2015, 11:19 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai Direktur Utama (Dirut) PT Transjakarta Antonius NS Kosasih tidak pantas menjadikan belum cairnya dana penyertaan modal pemerintah (PMP) serta public service obligation (PSO) sebagai alasan tidak memenuhi target pengadaan bus transjakarta.

"Ngomong sajalah itu dia sudah dua tahun ini. Saya enggak tahulah, dia lebih cocok jadi humas saja bagusnya," kata Basuki di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Jumat (18/12/2015).

Menurut Basuki, PT Transjakarta tidak pernah mengajukan usulan PMP maupun PSO di dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI 2015. (Baca: Dirut Transjakarta: Kalau Dananya Tidak Telat, Kami Sudah Punya 1.000 Bus Baru)

Padahal, APBD 2015 disahkan melalui peraturan gubernur (pergub) sehingga tidak memerlukan persetujuan DPRD atas besaran PMP dan PSO untuk PT Transjakarta.

"Tetapi, dia (Kosasih) bilang mau swasta, aku yang nyariin. Masa saya yang harus desak-desak Kopami dan Kopaja untuk ikut kami (PT Transjakarta)," ujar Basuki.

"Waktu saya kan terbatas. Masa saya juga yang harus minta-minta ke Menhub supaya pinjamkan bus," kata Basuki lagi. 

Kosasih sebelumnya mengatakan bahwa PT Transjakarta belum menerima PMP dan PSO yang dianggarkan dalam APBD 2015.

Menurut dia, masalah ini yang menjadikan target pengadaan 1.000 bus 2015 tidak tercapai. Tidak hanya itu, Kosasih menyebutkan bahwa inbreng aset perseroan dari Pemprov DKI ke PT Transjakarta belum terwujud sampai saat ini.

Padahal, kata dia, aset tersebut bisa dijadikan modal agunan pinjaman di bank. (Baca: Dana Tak Kunjung Cair, Dirut PT Transjakarta Duga Ada Upaya Gembosi Ahok)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com