Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Kasih Kesempatan Metromini Bukan untuk Tabrak Orang

Kompas.com - 19/12/2015, 20:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui pernah memberi kesempatan metromini untuk beroperasi.

Ketika itu, Basuki masih menjadi  Wakil Gubernur DKI Jakarta. Basuki ketika itu mengizinkan metromini beroperasi mengingat masih kurangnya angkutan umum di Jakarta.

"Saya kasih kesempatan metromini bukan untuk main tabrak orang saja. Malu-maluin saja, dari saya SMA, kuliah, dan sekarang lihat metromini dekat rumah, masih bus metromini yang itu-itu saja," kata Basuki di gedung DPRD DKI Jakarta, Sabtu (19/12/2015). 

Basuki menilai banyak bus metromini yang tidak laik jalan. Metromini, menurut dia, tidak pernah merevitalisasi armadanya.

Atas dasar itu, Pemprov DKI menawarkan metromini untuk berintegrasi dengan PT Transjakarta. (Baca: Ahok: Metromini, Kamu Pasti Bangkrut Bersaing dengan Pemprov DKI)

Namun, menurut Basuki, pemilik metromini tidak menyepakati tawaran itu. "Mereka yang enggak mau (gabung dengan PT Transjakarta). Bagi kami sederhana banget, kalau mau misalnya punya mobil BRT yang single, tinggal daftar kepada kami dan dimasukkan ke Kopami atau Kopaja," ujar Basuki.

Kemudian, Basuki memerintahkan Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta untuk mengandangkan bus metromini yang tak laik. 

Metromini tersebut dikandangkan setelah terjaring dalam razia. Dishubtrans DKI melakukan razia setelah metromini menabrak ibu dan anak di Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat.

Akibatnya, sang anak meninggal dunia di tempat dan sang ibu masih menderita koma. (Baca: Kadishubtrans: Tak Ada Metromini yang Sesuai Ketentuan, Usianya di Atas 10 Tahun)

Beberapa hari sebelumnya, metromini menerobos jarul rel kereta di palang Tubagus Angke sehingga tertabrak KRL. Insiden ini menewaskan 18 penumpang.

"Padahal kami bayar rupiah per kilometer secara adil. Kami minta tolong LKPP (lembaga kebijakan pengadaan barang dan jasa pemerintah) untuk e-katalogkan rupiah per kilometer. Bus kamu datang langsung kami hitung jalan pakai rupiah per kilometer, bayar," ujar Basuki.

Kompas TV Puluhan Sopir Metromini Mogok Massal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PPDB Online, Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah Bagi Oknum Jual-Beli Kursi Sekolah

PPDB Online, Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah Bagi Oknum Jual-Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com