Menurut pedagang mainan, Ririk, pengunjung biasanya ramai berbelanja pada libur akhir tahun.
"Ramai, tetapi sekarang ini omzetnya lebih menurun dibandingkan tahun lalu," ujar Ririk (42) saat ditemui di kiosnya di Pasar Asemka Jakarta, Kamis (24/12/2015).
Namun, Ririk mengatakan bahwa omzetnya mencapai Rp 10 juta per hari saat liburan akhir tahun ini.
Pendapatan ini berkurang jika dibandingkan dengan tahun lalu. 2014, omzet Ririk bisa mencapai Rp 20 juta per hari.
Senada dengan Ririk, pedagang terompet bernama Jaya (25) mengalami penurunan pendapatan tahun ini.
Jaya mengaku omzetnya turun lebih dari dua kali lipat. "Kalau tahun dulu bisa menghasilkan sekitar Rp 5 sampai Rp 6 juta sehari, sekarang turun banget, paling banyak cuma dapat Rp 1 juta," ucap Jaya.
Menurut dia, penurunan omzet ini terjadi karena berkurangnya minat pembeli akan mainan di Asemka.
Selain itu, para pembeli kerap menawar dengan harga yang terlalu rendah.
"Dulu satu terompet plastik begini bisa dibanderol sampai Rp 35.000. Tetapi sekarang sudah dijual Rp 25.000, masih saja ditawarnya rendah banget. Bagaimana mau dapat untung banyak," tutur dia.
Berbeda dengan Ririk dan Jaya, penjual mainan bernama Mita (26) mengaku selalu meraup untung banyak saat liburan tiba.
"Liburan selalu naik omzetnya, bisa untung sampai Rp 3 juta sehari," kata Mita.
Jika hari biasa, lanjut dia, omzet per hari hanya kurang lebih Rp 1,5 juta. "Makanya, liburan tiba itu selalu bawa rezeki," ujar dia.