Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Bocah yang Dipukul Oknum Marinir: Ke Mana Hati Bapak? Ini Anak di Bawah Umur

Kompas.com - 20/01/2016, 19:34 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wintarsih (46) masih trauma atas kejadian yang menimpa putranya, S (13), dan teman bermain putranya, H (13).

Dua bocah SMP itu diduga dianiaya oknum marinir TNI Angkatan Laut. Saat kejadian, Wintarsih menyaksikan langsung dua bocah SMP itu babak belur setelah dianiaya oknum marinir.

Saat menceritakan peristiwa itu di kantor LBH Jakarta, Rabu (20/1/2016), Wintarsih tak kuasa menahan tangis. (Baca: Oknum TNI AL Diduga Aniaya Dua Bocah SMP karena Minuman yang Mengenai Tembok Rumah)

Sebagai ibu yang melahirkan S, ia tak terima putranya dipukuli hingga babak belur.

"Saya sebagai ibu S sangat terpukul melihat anak saya diikat, matanya sudah membesar biru-biru (dianiaya). Melihat anak saya saat itu, saya tidak tahan. Tidak pernah saya pukul dia sekeras itu, sedangkan orang lain tega," kata Wintarsih.

Ketika itu, Wintarsih sempat bertanya mengapa pelaku tega menganiaya anaknya dan teman anaknya.

"Ke mana hati Bapak? Ini anak di bawah umur, bagaimana kalau anak Bapak seperti itu?" cerita Wintarsih.

Tak hanya mengkhawatirkan anaknya, Wintarsih juga khawatir akan kondisi teman anaknya, H, yang juga dipukuli.

Sebab, ketika itu, H tengah berlibur di rumahnya. Kejadian ini bahkan membuat Wintarsih trauma.

"Saya bahkan untuk lewat di tempat pemukulan anak, saya pun batin, saya trauma. Walaupun itu jalan utama, saya tidak mau melewati jalan itu lagi," ujar Wintarsih.

Ia berharap kejadian semacam ini tidak pernah dialami anak lainnya. "Saya berharap kejadian ini tidak terjadi pada anak-anak lainnya. Saya hanya ingin mencari keadilan," kata Wintarsih.

Sebelumnya, dua bocah SMP berinisial S dan H dianiaya oknum marinir. (Baca juga: Ini Pengakuan Bocah SD yang Diduga Dipukuli dan Diikat oleh Oknum TNI AL)

Keduanya dianiaya setelah minuman yang dibawa mereka terlempar dan tumpah mengenai tembok rumah oknum marinir berinisial SU tersebut.

Salah satu teman korban, R, berhasil selamat dan memberitahukan kejadian itu kepada ibu S. Ibu S pun menjemput anaknya dan mendapati dua bocah tersebut babak belur.

Pihak keluarga korban pun melaporkan peristiwa ini ke Polisi Militer TNI AL dan kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com