Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Beberkan Jahatnya Niat Pemilik Rumah Petak di Bantaran Kali

Kompas.com - 21/01/2016, 06:30 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, setiap keluarga ber-KTP DKI penghuni bantaran kali hanya mendapat satu unit rumah susun.

Namun, ia menyebutkan, ada segelintir warga yang menginginkan agar mereka bisa mendapat lebih dari satu unit rumah susun (rusun).

Ahok menuding, warga-warga itu adalah para pemilik rumah petak. Ia menyebut, orang-orang inilah yang selalu menunda untuk pindah ke rusun.

"Awalnya minta waktu sebulan. Setelah sebulan, minta waktu tambahan dua bulan," kata Ahok saat menjadi pembicara dalam diskusi panel Kompas bertajuk "Jakarta Kota Sungai" di Gedung Kompas Gramedia, Selasa (19/1/2016).

Berdasarkan informasi yang diterimanya, Ahok menyebutkan, tindakan warga menunda pindah ke rusun adalah bagian dari strategi mereka untuk mendapatkan unit rusun yang lebih banyak. Ia kemudian menjelaskan modus-modus yang dilakukan.

"Jadi, pemilik-pemilik rumah petak ini kan selama ini nyewain ke pendatang, sementara pendatang enggak bisa dapat (unit) rusun. Jadi, selama dua bulan, dia usir-usirin tuh pendatang, terus dia isi dengan saudara-saudaranya dari tempat lain. Jadi, begitu nanti didata, saudara-saudaranya ini bisa dapat rusun," ujar dia.

Ahok menilai cara-cara yang dilakukan itu sebagai tindakan yang jahat. Hal itulah yang mendasarinya meminta bantuan polisi saat melakukan penertiban.  (Baca: "Kalau Tinggal di Rusun, Kami Enggak Bisa 'Kontrakin' Rumah")

"Kami datang baik-baik mau dibakar hidup-hidup, (mereka) mau cabut golok. Makanya gue bawa golok. Kalau lo macem-macem nyabut golok, gue tembak," ujar Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com