Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pengejaran Ade Badak, Otak Penyerangan Polisi di Jakarta Timur

Kompas.com - 22/01/2016, 17:59 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Selama tiga hari, tim Satuan Tugas Gabungan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur dengan tim khusus Polda Metro Jaya mengejar pembacok polisi saat penggerebekan di dekat Kompleks Berlan, Jakarta Timur, beberapa hari yang lalu.

Dari proses penyisiran, awalnya diketahui ada 12 pelaku yang di antaranya membawa senjata tajam serta senjata api.

"Satu orang yang kami dapat sebagai saksi mahkota, kemudian kami dapat identifikasi sebanyak 12 pelaku. Dari 12 ini, ada lima yang membawa sajam (senjata tajam) baik samurai maupun celurit kecil, golok, dan belati. Informasinya juga ada senjata api," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Eko Daniyanto, Jumat (22/1/2016).

Setelah itu, polisi menyelidiki lebih jauh mengenai lima pelaku yang disebut membawa senjata.

Dari hasil penyelidikan tersebut, Kamis (21/1/2016) sekitar pukul 19.00 WIB, didapati informasi bahwa ada seorang dari lima orang itu yang bernama Ade Friyoza Wijaya (43) alias Ade Badak.

Polisi kemudian mengintai Ade dan diikuti dari kawasan Jatinegara sampai Cawang.

"Di situ kami lakukan pencegatan," tutur Eko. (Baca: Ade Badak Disebut sebagai Pemimpin Warga yang Serang Polisi)

Polisi sudah berupaya menghentikan laju sepeda motor Ade sebanyak dua kali, tetapi Ade tetap tancap gas dan kelihatan seperti mau lari.

Melihat hal tersebut, polisi mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak tiga kali. Tidak lama, Ade terlihat berbalik dan tampak ingin mengambil pistol.

"Saya sudah peringatkan anggota, kami utamakan keselamatan nyawa anggota. Langsung diambil tindakan tegas, ditembak tiga kali, tiga peluru, meninggal di tempat," ujar Eko.

Setelah dilumpuhkan polisi, jenazah Ade dibawa ke Rumah Sakit Polri untuk diotopsi. Dari keterangan para saksi, Ade adalah orang yang membawa golok ketika penggerebekan saat Iptu Prabowo akan masuk ke rumah Mami Y. (Baca: Tiga Peluru Bersarang di Dada Ade Badak, Pembacok Polisi di Kawasan Berlan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Gibran Rakabuming Sumbang Sapi Seberat 500 Kg ke Masjid Agung Al-Azhar

Gibran Rakabuming Sumbang Sapi Seberat 500 Kg ke Masjid Agung Al-Azhar

Megapolitan
Habis Isi Bensin, Motor Pedagang Tahu Bulat Hangus Terbakar di Pamulang

Habis Isi Bensin, Motor Pedagang Tahu Bulat Hangus Terbakar di Pamulang

Megapolitan
Mendiang Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Puluhan Tahun Tak Dapat Bantuan gara-gara Tak Urus Administrasi

Mendiang Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Puluhan Tahun Tak Dapat Bantuan gara-gara Tak Urus Administrasi

Megapolitan
Ingin 'Naik Kelas', Pemilik Konfeksi di Tambora Harap Ada Binaan dari Pemerintah

Ingin "Naik Kelas", Pemilik Konfeksi di Tambora Harap Ada Binaan dari Pemerintah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com