"Kita kan kebutuhan 165 ton sehari. Sembilan puluh tujuh persen kebutuhan di Jakarta ini sapi impor semua," kata Darjamuni di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/1/2016).
Menurut Darjamuni, tingginya ketergantungan terhadap sapi impor itulah yang melatarbelakangi Pemerintah Provinsi DKI ingin memberikan penyertaan modal pemerintah (PMP) untuk PD Dharma Jaya.
Sebab dana PMP akan digunakan untuk peternakan sapi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dengan cara itu, Darjamuni yakin ketergantungan terhadap sapi impor dapat diminimalkan.
"Makanya kita dengan NTT ingin agar sapi lokal berkembang di Indonesia. Kalau PMP jalan, kita akan running. Nanti 5-6 tahun baru terasa manfaatnya. Saat ini ditargetkan Jakarta sudah bisa memenuhi kebutuhan daging sapi dengan sapi lokal. Jadi akan mengurangi impor, dari 3 ke 30 persen itu kan sangat jauh sekali," ujar Darjamuni.
Seperti diberitakan, PD Dharma Jaya gagal mendapatkan PMP sebesar Rp 50 miliar pada APBD 2016. Penyebabnya, tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) menilai perusahaan itu tidak menyerahkan analisa investasinya.
Di sisi lain, Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi membantah hal itu. Menurutnya, PD Dharma Jaya sudah menyerahkan analisis investasi sejak 22 Desember 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.