Andi (35), misalnya. Ia menilai tidak pantas apabila warga yang memiliki mobil menetap di rusun. (Baca: Warga Rusun: Memang Orang Kaya Doang yang Boleh Punya Mobil?)
"Kalau punya mobil, kurang pantas tinggal di sini. Ini mah buat kelas bawah. Kalau yang punya mobil, tinggalnya ya di apartemen," ucap Andi saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Rabu (10/2/2016).
Menurut dia, sudah sejak lama ditemukan penghuni rusun yang memiliki mobil. Namun, Andi mengaku tidak mengenal penghuni rusun yang memiliki mobil tersebut.
Pendapat senada diungkapkan penghuni rusun lainnya. Wanita yang enggan disebut namanya itu beranggapan bahwa para pemilik mobil biasanya lebih mapan.
"Ya, kalau mobilnya kredit pun, setidaknya ekonominya kan sudah lebih mapan begitu," ucap dia.
Meskipun demikian, ia mengaku tidak terlalu mempermasalahkan keberadaan sejumlah penghuni rusun bermobil tersebut.
Pantauan Kompas.com, tampak beberapa mobil dengan berbagai merek, seperti Daihatsu Xenia, Daihatsu Ayla, dan Toyota Innova, diparkir di area Rusun Penjaringan.
Ada sekitar 15 kendaraan roda empat yang diparkir di sana. (Baca: Cerita Rusun Marunda dan Ratusan Penghuni Bermobil...)
Sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Ika Lestari Aji menegaskan bahwa yang boleh menghuni rusun adalah MBR yang mempunyai keterbatasan daya beli.
Menurut dia, jika pemerintah mendapati banyak mobil diparkir di area rusun, berarti penggunaan rusun itu salah sasaran sehingga penghuni rusun bisa dicabut izinnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.