JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah banjir di DKI Jakarta tidak lepas dari masalah yang ada pada saluran air. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebutkan, salah satu masalah pada saluran air adalah hambatan dari adanya bangunan yang berdiri di atasnya.
Bukan hanya bangunan liar, tapi bangunan yang resmi juga ada yang menutupi saluran air tersebut.
"Di Jakarta Selatan, banyak sekali rumah yang berdiri di atas daerah aliran sungai, tapi mereka punya sertifikat semua. Saya enggak tahu itu gimana mereka sejarahnya bisa sampai punya sertifikat," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (13/2/2016).
Basuki juga menilai, daerah Jakarta yang bisa tergenang cukup parah adalah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Masalahnya sama, yakni banyak saluran air yang tertutup oleh bangunan liar.
Untuk mengantisipasi terhambatnya aliran air dan terjadinya banjir, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan fokus pada perbaikan tanggul yang sempat jebol dan normalisasi sungai, termasuk dengan membongkar bangunan yang dianggap menghambat aliran air.
"Itulah makanya kenapa kita butuh normalisasi. Mau enggak mau, kita harus bongkar (bangunan liar)," tutur Basuki. (Baca: Ahok: Ini Orang-orang Kurang Senang kalau Jakarta Enggak Banjir)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.