Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Rencana Penertiban di Kalijodo, Pemilik Kafe Takut Miskin Mendadak

Kompas.com - 18/02/2016, 06:02 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggusur kawasan Kalijodo, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, membuat para pemilik kafe atau tempat hiburan di kawasan itu mengeluh.

Pemerintah yang mau membongkar tempat usaha mereka menjadi ruang terbuka hijau (RTH) diakui membuat bisnis dengan modal miliaran rupiah terancam lenyap begitu saja.

Suryana, seorang pengusaha Kafe di Kalijodo dan warga asal Cianjur, Jawa Barat, menerangkan memiliki tiga kafe di Jalan Kepanduan II RW 05. (Baca: Pengusaha Kafe di Kalijodo Akui Tempati Lahan secara Ilegal)

"Punya tiga kafe, dengan kafe pertama berdiri tiga tahun lalu. Dua di antaranya bernama Kafe Stand 5758 dan Surya Enjoy. Satu kafe lainnya baru selesai dibangun dua minggu lalu. Tiga kafe yang menjadi aset saya itu diperkirakan mencapai Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar nilainya. Saya rugi banyak tahu enggak kalau diratain dengan tanah sama pemerintah," katanya, Rabu (17/2/2016).

Ketiga kafe atau tempat hiburan yang dimilikinya, diakui Suryana, dapat meraup pendapatan kotor Rp 1 juta hingga Rp 3 juta per malam. Itu artinya, apabila satu kafenya per malam menghasilkan Rp 2 juta, satu bulan dirinya memperoleh Rp 60 juta.

"Itu kalau sedang ramai-ramainya. Tapi belum termasuk bayar listrik, air, pegawai. Total penghasilan kotor sebulan untuk tiga kafe ya bisa sampai Rp 180 juta per bulan," katanya.

Suryana mengatakan, dirinya mempekerjakan 15 pegawai, dengan 18-20 wanita penghibur. Ia mengaku tak tahu bagaimana nasib para pekerjanya jika kawasan itu jadi ditertibkan.

"Saya jujur pusing dengan kondisi seperti ini. Saya harap pemerintah adakan ganti rugi. Lebih berharapnya kalau bisa enggak usah ada penertibanlah. Tolong. Bisa miskin mendadak saya," katanya. (Panji Baskhara Ramadhan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com