Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maret Ini, 102 Bus Transjabodetabek Ambil Alih Rute APTB

Kompas.com - 07/03/2016, 11:18 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) menargetkan pada pekan ketiga Maret ini ada 102 bus transjabodetabek yang bisa dioperasikan di rute-rute yang ditinggalkan angkutan perbatasan terintegrasi bus transjakarta (APTB).

Bus-bus tersebut merupakan bagian dari 600 bus hibah yang diberikan Kementerian Perhubungan kepada PPD pada Januari lalu.

"Sekarang lagi pengurusan STNK. Targetnya pekan ketiga Maret sudah bisa operasi, tetapi tidak langsung 600. Bertahap, 102 dulu, kemudian 100, dan seterusnya," kata Direktur Utama PPD Pande Putu Yasa saat dihubungi, Senin (7/3/2016).

Ada 20 rute baru yang akan dilayani oleh transjabodetabek. Semuanya adalah rute yang menghubungkan kawasan penyangga dengan Kota Jakarta.

Pande memastikan penumpang yang nantinya naik bus transjabodetabek hanya dikenakan tarif Rp 3.500. Dengan tarif itu, penumpang tidak dikenakan biaya tambahan jika ingin berpindah ke transjakarta.

"Karena kami akan segera berkontrak rupiah per kilometer dengan PT Transjakarta. Sekarang lagi menunggu e-catalogue di LKPP," ujar Pande.

Sejak akhir pekan lalu, Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta melarang bus-bus APTB beroperasi di Jakarta. Bus-bus itu hanya boleh beroperasi sampai di halte terluar dari koridor busway. (Dishubtrans Tetapkan APTB Tidak Boleh Masuk Jakarta)

Keputusan ini merupakan bagian dari rencana pengambilalihan rute APTB oleh layanan bus transjabodetabek yang dikelola PPD. Jika nantinya bus-bus transjabodetabek sudah bisa beroperasi, bus-bus APTB akan dialihkan untuk melayani rute dalam kota.

Sebagaimana bus transjabodetabek, bus-bus APTB yang dialihkan ke dalam kota juga akan dibayar dengan sistem rupiah per kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com