Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril: Jika Rakyat Kehendaki Saya yang Harus Presiden, Siapa Bisa Larang?

Kompas.com - 25/03/2016, 17:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra, tak menampik untuk menjadikan jabatan gubernur DKI sebagai batu loncatan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. 

"Kalau rakyat menghendaki saya yang harus jadi presiden, siapa yang bisa melarang?" kata Yusril saat ditemui wartawan di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (25/3/2016).

"Jokowi saja, jadi Presiden dari Gubernur DKI, Anda enggak pernah salahkan, kok," kata Yusril lagi.

Mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) itu pun menceritakan pengalamannya saat akan menjadi calon presiden. Pada Pemilu 1999 atau saat presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Yusril pernah akan mencalonkan diri sebagai presiden.

Namun, impian Yusril sebagai presiden akhirnya terhenti ketika Ketua MPR saat itu, Amien Rais, mencalonkan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur untuk menjadi orang nomor satu di RI.

(Baca: Yusril Sebut Partai-partai yang Ditemuinya Sepakat "Melengserkan" Ahok )

Akhirnya, Gus Dur memutuskan agar Yusril menjadi Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (HAM).

"Waktu itu saya mengalah dan tidak mau membuat keributan. Sekiranya saya waktu itu ngotot maju, saya menang (jadi presiden)," kata Yusril.

Yusril kini menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta. Akan tetapi, Yusril belum mendapat dukungan resmi dari partai politik mana pun.

Ia sebelumnya meyakini, Partai Gerindra, Golkar, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan berkoalisi mengusung Yusril sebagai calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Sementara itu, partai asalnya, yakni Partai Bulan Bintang, tak memiliki satu kursi pun di DPRD DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com