Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura Masih Berharap Polisi Periksa Habib Rizieq atas Dugaan Menghina Pancasila

Kompas.com - 06/04/2016, 15:38 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Hanura membatalkan rencana melaporkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab ke Polda Metro Jaya terkait penghinaan yang dilakukan saat berunjuk rasa dengan Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ).

Namun, Kader Muda Hanura tetap berharap polisi dapat melakukan penyidikan terhadap penghinaan tersebut.

"Terkait dengan banyaknya konten materi yang mengandung unsur tindak pidana umum sehingga tidak perlu adanya aduan, kami berharap agar polisi bisa menggunakan kewenangannya untuk melakukan penyidikan lebih lanjut," ujar Ketua Umum Gerakan Pemuda (Gema) Hanura, Andin Bahtiar, di Kantor DPP Partai Hanura, Jakarta Pusat, Rabu (6/4/2016).

Penghinaan yang dimaksud adalah adanya perkataan negatif Rizieq tentang Pancasila serta telah menebarkan rasa permusuhan dan kebencian terhadap salah satu etnis.

"Sampai membawa-bawa pelesetan Pancasila jadi 'pancagila' segala macem itu dan kata-kata lain yang tidak selayaknya. Minimal ini ada dua versi dari senior, kuasa hukum kita, bahwa ini melanggar KUH Pidana dan UU ITE," lanjut Andin.

Hanura awalnya berencana melaporkan Rizieq karena telah melakukan lima penghinaan, di antaranya penghinaan terhadap Pancasila yang dipelesetkan menjadi pancagila, penghinaan terhadap Hanura, penghinaan terhadap Ketua Umum Hanura Wiranto, penghinaan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dan penghinaan terhadap etnis Tionghoa.

Namun, laporan tersebut batal dilakukan karena dianggap hanya menimbulkan kegaduhan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com