JAKARTA, KOMPAS.com - Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, menempati posisi terendah dengan poin 52 dalam Qlue periode Januari-Maret 2016.
Menurut Sekretaris Kecamatan Sawah Besar Wahyu Prabowo, ada beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab rendahnya rangking Kecamatan Sawah Besar.
"Kalau saya lihat, ini kan di Karang Anyar ya khususnya, kebanyakan itu masalah parkir. Kemudian masalah bangli, bangunan liar, kalau cuma satu-dua rumah lurah bisa menertibkan itu, tetapi kalau di atas itu perlu ada sosialisasi kan. Tetapi yang paling banyak parkir itu," kata Wahyu kepada Kompas.com di Kantor Kecamatan Sawah Besar, Jumat (6/4/2016).
Menurut Wahyu, maraknya parkir di sembarang tempat disebabkan padatnya pemukiman penduduk di Sawah Besar.
(Baca: Dapat Ranking Terendah di Qlue, Pihak Kecamatan Sawah Besar Mengaku Kaget)
Warga disebutnya tidak memiliki lahan yang memadai untuk memarkir kendaraan mereka.
"Karena wilayah padat, mereka punya mobil motor, tetapi enggak punya halaman, mereka parkir di pinggir rel," ujar Wahyu.
Ia menyebut, kecamatan sudah beberapa kali melakukan penertiban. Namun, parkir sembarangan tersebut terus berulang.
"Sudah kita lakukan, beberapa kali kita lakukan penertiban dengan derek itu sudah kita lakukan. Kita sudah melakukan operasi itu, tetapi ada lagi," tutur Wahyu.
Selain itu, Wahyu mengatakan bahwa luasnya salah satu kelurahan di wilayah Sawah Besar, yakni Pasar Baru, membuat Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) kewalahan membersihkan lingkungan.
"Yang banyak Pasar Baru karena memang wilayahnya terlalu luas dia. Kita kan sudah mengevaluasi, cuma kan PPSU tidak bisa menangani keseluruhannya itu loh," katanya.
(Baca: Ahok Ungkap Ada Lurah Buat Laporan Palsu di Qlue )
Khusus di Kelurahan Pasar Baru, kata dia, masalah yang kerap terjadi di sana berkaitan dengan kebersihan. Ada pula aksi corat-coret di dinding yang kerap dilakukan sejumlah orang.
"Itu sudah mereka (PPSU) lakukan, sudah di-TL (tindaklanjuti), tetapi karena terlalu luas itu, karena kan kebersihan itu namanya disapu pagi, siangnya kotor lagi, keterbatasan PPSU," ujar Wahyu.
Ia juga mengatakan bahwa pihak Kecamatan Sawah Besar segera berkoordinasi dengan kelurahan terkait ranking Qlue ini.
"Nanti kita evaluasi semuanya, apakah yang ini sudah di-TL. Mungkin kita hari Senin karena biasanya kita ada koordinasi di tingkat kecamatan, nanti kita bahas di situ," katanya.