Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI Minta Pembangunan dari Dana KLB Dimasukkan dalam Aset Daerah

Kompas.com - 04/05/2016, 10:04 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembangunan yang biayanya berasal dari kompensasi atas pelampauan nilai koefisien lantai bangunan (KLB) harus dipertanggungjawabkan. Hal tersebut disampaikan oleh anggota Komisi D (bidang pembangunan) DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra, Prabowo Soenirman.

Sebab, kata Prabowo, penggunaan dana KLB dilakukan atas dasar perjanjian Pemerintah Provinsi DKI dan pihak ketiga.

"Dasar serah terimanya adalah nilai appraisal dan kemudian harus dicatat sebagai penambahan aset daerah," ujar Prabowo kepada Kompas.com, Rabu (4/5/2016). (Baca: Pelebaran Jalan dan Trotoar di Sudirman Akan Gunakan Dana dari Pengembang)

Prabowo mengatakan, hal tersebut sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi. Setelah dimasukkan ke dalam aset daerah, pembangunan itu tetap harus diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kemudian barulah dilaporkan ke DPRD DKI.

"Jadi, bentuk pertanggungjawabannya seperti itu, dengan cara dimasukkan sebagai aset daerah dan kemudian diaudit oleh BPK RI, dan hasilnya dilaporkan ke DPRD," ujar Prabowo. (Baca: Kompensasi Penambahan KLB Pengembang Harus Masuk ke APBD)

Prabowo mengatakan, selama ini belum ada pencatatan aset terhadap pembangunan yang biayanya berasal dari dana kompensasi KLB, termasuk untuk proyek pembangunan Simpang Susun Semanggi.

"Belum pernah ada karena baru dimulai. Untuk Simpang Susun Semanggi juga belum dilaporkan secara resmi. Kami akan panggil Asbang (Asisten Sekda bidang Pembangunan) DKI," ujar Prabowo. (Baca: Ahok dan Sebutan "Gubernur Agung Podomoro")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com