Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calo SIM di Daan Mogot Ketar-ketir, Sebut Kini Ada KPK Awasi Pelayanan

Kompas.com - 23/05/2016, 11:08 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang calo, D, mengaku kini sulit melakukan praktik percaloan di Satuan Pelaksana Administrasi (Satpas) SIM Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Bahkan, hingga saat ini, dia terpaksa tak menjajakan jasanya.

"Aduh, udah susah sekarang Mas. Tadi aja enggak bisa-bisa. Pada takut," kata D saat berbincang dengan Kompas.com di Satpas SIM, Jalan Daan Mogot, Jakarta, Senin (23/5/2016).

Untuk membuat SIM anaknya saja, D mengaku kesulitan. Tidak ada orang dalam yang bisa membantunya. Menurut dia, para polisi di dalam Satpas SIM kini sudah lebih berhati-hati.

"Udah ada KPK ngawasin di dalam. Makanya pada enggak berani. Sanksinya pecat," kata D.

Kesulitan itu mulai dialami sejak adanya Operasi Patuh Jaya pada 16 Mei 2016 silam. Praktik percaloan itu sulit dilakukan oleh oknum.

Kendati demikian, D mengiming-imingkan bisa membantu setelah pada Juni. Pasalnya, ia memiliki saudara di dalam Satpas SIM Ditlantas Polda Metro Jaya.

Ia pun meminta agar warga mengurus terlebih dahulu pembuatan SIM, jika gagal, maka bisa kembali pada 4 Juni 2016.

"Saya kasih nomor telepon saya. Nanti kalau gagal, balik lagi ke sini tanggal 4 Juni. Itu dijamin udah bisa lagi," kata D.

Tarif calo pun juga cukup tinggi. Untuk pembuatan SIM C harus merogoh kocek sekitar Rp 600.000 dan SIM A sebesar Rp 700.000.

Kompas TV 9 Calo SIM Diciduk Petugas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com